Liputan6.com, Jakarta - Seorang mantan karyawan Yandex, perusahaan mesin pencari asal Rusia, telah dijatuhkan hukuman percobaan dua tahun. Sebab, ia mencuri, dan kemudian mencoba untuk menjual kode sumber (source code) untuk layanan Yandex.
Menurut publikasi Rusia Kommersant, yang dikutip dari The Next Web, Kamis (31/12/2015), pria yang diketahui bernama Dmitry Korobov itu mencuri kode dan algoritma tersebut untuk mendanai startup besutannya sendiri, tapi dihentikan sebelum transaksi berlangsung. Ia dilaporkan mencari pembeli kode dan algoritma tersebut secara online dan offline.
Yang paling aneh adalah, ia memiliki ambisi sederhana untuk pencurian tersebut: hanya meminta US$ 25.000 ditambah 250.000 Rubel (sekitar US$ 3.500) untuk rahasia besar itu.
Jika dia berhasil, dan layanan inti Yandex yang berjalan ini dirusak oleh kode yang tersebar bebas di internet, akan ada konsekuensi serius bagi Yandex.
Baca Juga
Menurut sumber anonim yang dikutip dalam laporan itu, pencurian tersebut memiliki dampak potensial miliaran rubel, yang pada kenyataannya, merupakan bagian penting dari nilai 'Yandex' itu sendiri sebagai mesin pencari sebagai layanan utama perusahaan Yandex.
Korobov tertangkap ketika ia pergi untuk bertemu calon pembeli bertemu di darknet, karena telah menarik perhatian Dinas Keamanan Federal Rusia.
Berdasarkan pantauan layanan LiveInternet, Yandex memiliki pangsa pasar sekitar 57 persen dari seluruh permintaan pencarian di Rusia. Google duduk di tempat kedua dengan pangsa pasar sekitar 35 persen.
(Why/Cas)