Sukses

Sekali ‘Endorse’ di Medsos, Model Cantik Ini Kantongi Rp 4 Miliar

Cara Delevingne, Gigi Hadid, dan Kylie Jenner merupakan model dengan bayaran paling mahal ketika mereka meng-endorse sebuah brand di medsos

Liputan6.com, Los Angeles - Pesatnya perkembangan media sosial perlahan-lahan membuka tempat mencari rezeki bagi penggunanya. Bahkan, para supermodel papan atas Hollywood pun kepincut ‘jualan’ di akun media sosial mereka. Sebut saja Instagram, yang kini dipenuhi banyak model dengan brands yang di-endorse demi sebuah pamor dan eksistensi.

Menariknya, ’ladang bisnis’ yang tumpah-ruah di media sosial ini justru dibanderol mahal khusus bagi para model cantik tersebut. Diungkap, ketika mereka mengunggah satu foto dengan brand yang di-endorse, mereka bisa meraih miliaran rupiah!

Menurut artikel yang dilansir Mirror, Selasa (5/1/2016) di sebuah artikel majalah fashion CR Fashion Book buatan mantan editor-in-chief Vogue Carine Roitfeld, diungkap berapa banyak total uang yang bisa didapat para model tersebut hanya dengan sekali mengunggah foto dengan endorsement atas brand tertentu di media sosial mereka.

Model-model itu tak lain dan tak bukan adalah model papan atas yang kini namanya tengah berkibar di ranah entertainment global, yakni Kendall Jenner, Cara Delevingne, dan Gigi Hadid.

Mereka diklaim sebagai tiga model terpopuler di media sosial. Kendall memiliki followers dengan total 45 jutaan, Cara meraih followers 25 jutaan, sedangkan Gigi mampu menggaet 11 jutaan followers.

Jika mereka mengunggah foto atau apa pun yang berkaitan dengan endorsement di akun Instagram, Facebook atau Twitter mereka, mereka akan mengantongi honor mulai dari US$ 125 hingga 300 ribu atau sekitar Rp 1,8 hingga 4 miliar.

Total honor para model cantik tersebut dibuat berdasarkan kalkulasi dari Frank Spadafora, casting director dan CEO D'Marie Archive. Baru-baru ini Spadafora merilis sebuah platform yang bisa menjadi petunjuk agensi untuk bisa menghitung seberapa besar pengaruh selebriti dan model di media sosial.


Ketika melakukan penghitungan, perusahaan tersebut membuat algoritma dengan menghitung seberapa sering pengguna media sosial mengunggah sebuah foto atau mencuit di Twitter. Selain itu, jumlah klik dan like yang didapat serta intensitas kedekatan dengan followers juga dihitung.

Hal ini dipandang pula pendiri agensi Major Model, Katia Sherman, sebagai salah satu kesempatan baik bagi para peng-endorse dan para model. Ia mengatakan para klien (peng-endorse) harus menyadari bahwa para model ini memiliki pengaruh lebih besar di media sosial dibandingkan dengan dunia nyata.

“Beberapa model kami justru berpotensi mendapatkan penghasilan lebih banyak dari satu posting mereka ketimbang pendapatan mereka per harinya," kata Katia.

(Jek/Why)**