Sukses

Proyek Atap Panel Surya Google Segera Melenggang

Project Sunroof menyediakan informasi mengenai seberapa banyak tenaga surya yang bisa digunakan jika pengguna memasang panel surya.

Liputan6.com, Jakarta - Google memperkenalkan sebuah layanan online baru bernama Project Sunroof, yang memungkinkan Anda untuk mempertimbangkan pemanfaatan teknologi panel surya di atap rumah.

Proyek ini menggabungkan pencitraan di layanan Google Earth dengan perhitungan berapa banyak pohon yang menutupi atas atap, data pola cuaca lokal, serta harga industri dan subsidi yang tersedia.

Project Sunroof juga menyediakan informasi kepada pengguna mengenai seberapa banyak tenaga surya yang bisa digunakan jika pengguna memasang panel surya. Juga menghitung seberapa besar bagian atap rumah yang dapat menjadi panel surya.

Project Sunroof disebut telah memperluas bisnisnya untuk menganalisis properti di daerah Raleigh, serta 15 daerah metro lainnya di Arizona, Nevada, Connecticut, New York, New Jersey, dan Colorado.

"Pelanggan potensial yang tertarik menggunakan teknologi panel surya akan segera ditindaklanjuti," kata Carl Elkin, Senior Software Engineer yang ada di balik layanan ini.

"Kami di Google percaya pada energi surya. Industri surya membutuhkan bantuan kami," sambungnya sebagaimana dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (5/1/2016).

Guna mengembangkan proyek ini, Google menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar dalam beberapa tahun, termasuk US$ 300 juta di awal tahun ini untuk membiayai sejumlah proyek atap perumahan yang diinstal oleh SolarCity Corp.

"Project Sunroof akan diluncurkan pada musim panas ini (sekitar Juni 2016) di San Francisco dan Fresno, California serta Boston. Wilayah lainnya akan menyusul berdasarkan beberapa kriteria, termasuk citra satelit Google yang tersedia dan kondisi pasar lokal, termasuk insentif pemerintah," jelas Elkin.

(Isk/Cas)