Liputan6.com, Jakarta - Facebook tak hanya dikenal sebagai platform untuk berbagi informasi dengan keluarga dan rekan terdekat. Namun, jejaring sosial milik Mark Zuckerberg tersebut juga concern terhadap isu sosial, seperti musibah alam dan peristiwa terorisme.
Sebagai bukti, mereka telah menghadirkan fitur yang disebut 'Safety Check' yang membantu pengguna Facebook menyatakan diri mereka aman.
Pasca peristiwa ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016), beragam cara dilakukan masyarakat di media sosial untuk mengabarkan bahwa kawasan yang mereka tempati aman. Hashtag #SafetyCheckJKT pun berhamburan di linimasa Twitter sebagai salah satu bentuk pernyataan aman dari para netizen.
"Tweeps di Jkt, segera cek/informasikan keberadaan kalian kpd keluarga & kerabat dgn menggunakan tagar #SafetyCheckJKT #PrayForJakarta," cuit salah satu netizen.
Meski banyak yang memanfaatkan momen ini, masih ada sebagian orang yang mempertanyakan dan bahkan mengkritik mengapa Facebook tidak menghadirkan fitur Safety Check untuk Jakarta.
Why isn't Facebook turning on the safety check in tool for Jakarta?
— Ilana Tulloch (@licencedtoili) January 14, 2016
Where is that @facebook safety check mechanism when the bombs hit a Third World developing country?! Yeah, exactly. #PrayForJakarta
— Christy Zakarias (@Christy_Zee) January 14, 2016
Padahal, fitur itu sempat digunakan pertama kali kala peristiwa terorisme yang melanda Prancis pada November 2015. Selain Prancis, Safety Check juga dihadirkan khusus untuk Nigeria saat peristiwa ledakan bom pada bulan yang sama.
Netizen menyayangkan mengapa Facebook tidak menghadirkan fitur Safety Check di situasi genting yang terjadi di Ibu kota kemarin.
Padahal, Facebook diketahui merupakan jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbesar di dunia. Pada tahun 2014 lalu, terdapat sekitar lebih dari 70 juta pengguna aktif yang ada di Indonesia.
Safety Check sendiri sebetulnya masih dalam tahap peninjauan lebih lanjut. Pihak Facebook berharap, fitur ini bisa membantu banyak orang ke depannya.
Baca Juga
"Kami berharap tool ini tersedia kapan pun dan bisa membantu siapa pun. Kami telah melihat banyak feedback positif dari fitur ini dan kami akan terus mengeksplorasi bagaimana kami bisa membantu orang untuk menunjukkan dukungan ke sesuatu yang mereka pedulikan melalui profil Facebook," tutur Alex Szhultz, Vice President of Growth Facebook, sebagaimana dikutip Forbes, Jumat (15/1/2016).
Facebook pernah mengumumkan bahwa sejatinya fitur ini memang hadir di saat situasi genting tengah terjadi. Dengan menggunakan Safety Check, pengguna bisa memberitahu rekan dan keluarganya bahwa diri mereka baik-baik saja.
Advertisement
(Jek/Isk)
Â