Liputan6.com, Jakarta - BookDoc, sebuah startup teknologi kesehatan asal Malaysia, mengumumkan bahwa pihaknya telah mengantongi pendanaan seed round dari Pangeran Abdul Qawi, keponakan Sultan Brunei Darussalam.
Startup yang diluncurkan pada Oktober 2015 ini merupakan sebuah aplikasi bagi orang untuk mencari dan memesan (booking) dokter. Lebih dari itu, BookDoc memungkinkan pengusaha memantau kesehatan pegawai dan coverage medisnya, serta mengelola tunjangan kesehatannya.
BookDoc, sebagaimana dikutip dari Tech in Asia, Senin (18/1/2016), tampak seperti persilangan antara ZocDoc, layanan pemesanan dokter online, dan CXA yaitu layanan bagi perusahaan untuk mengelola benefits karyawan.
Diungkapkan bahwa BookDoc telah mencapai valuasi pre-seed tertinggi yang pernah ada di Asia, dengan tujuh digit dolar Amerika Serikat. Bisa saja ini salah, mengingat jumlah startups di database Tech in Asia dengan seed rounds melebihi US$ 10 juta.
Perluasan layanan ke Singapura, Hong Kong, Indonesia, Thailand, dan Filipina, merupakan rencana BookDoc dalam beberapa bulan ke depan.
Baca Juga
Chevy Beh, co-founder dari BookDoc, merupakan putra Beh Chun Chuan, pendiri dan ketua BP Healthcare, sebuah kelompok pelayanan medis Malaysia yang bergerak sejak 34 tahun lalu serta memiliki lebih dari 1.200 karyawan dan 20 anak perusahaan saat ini.
Kemudian Joel Neoh, yang mendirikan dan menjual dua startups Malaysia, Groupon Malaysia dan Says.com, juga tercatat sebagai pendiri BookDoc.
Namun, saat ini ia sedang menjalankan Kfit, sebuah situs web bagi orang untuk berlangganan layanan kebugaran, meski belum jelas seperti apa tingkat keterlibatannya di BookDoc.
BookDoc juga mengumumkan bahwa pihaknya telah mendapatkan kemitraan dengan aplikasi transportasi GrabTaxi, walau sifat kemitraan ini belum terlalu jelas.
Chevy menyusul jejak Anthony Tan CEO dan co-founder GrabTaxi sebagai pendiri startup Malaysia yang berasal dari keluarga pebisnis terkemuka. Keluarga Anthony diketahui menjalankan Tan Chong Motor, distributor mobil besar di Malaysia.
(Why/Isk)