Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pesaing Uber, Lyft, tampak kian bersemangat untuk mengerahkan banyak cara di tengah-tengah ketatnya kompetisi perusahaan penyedia layanan ridesharing.
Dan Lyft belum lama ini menerapkan cara yang mungkin akan disukai oleh banyak pengguna layanan ridesharing: menurunkan tarif. Dikutip dari Digital Trends, Senin (18/1/2016), tidak tanggung-tanggung Lyft 'banting tarif' di 33 kota sekaligus.
Kendati demikian, penurunan tarif sebenarnya bukanlah hal baru mengingat Uber sendiri pernah menerapkan hal ini. Dalam blog resminya, Lyft mengatakan bahwa langkah ini diambilnya sebagai 'resolusi tahun baru'.
"Awal tahun baru adalah waktu yang tepat untuk merencanakan banyak hal. Untuk membantu Anda beraktivitas, kami menurunkan tarif di kota-kota di seluruh penjuru negeri, sehingga Anda dapat melakukan lebih banyak hal dengan tarif yang dikurangi," tulis Lyft.
Baca Juga
Selama tahun baru dan sepanjang tahun, lanjut tulisan tersebut, keterjangkauan menjadi hal penting. Maka, Lyft mengklaim bahwa pihaknya selalu ingin menjadi pilihan paling terjangkau untuk mengantarkan penggunanya pergi ke mana pun. Tarif ini diketahui akan secara otomatis lebih rendah di aplikasi Lyft Anda terhitung 15 Januari.
Sebelumnya, Lyft mendapat kucuran dana dari Pangeran Saudi dengan nilai US$ 105 Juta.
Pangeran Saudi yang dimaksud adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, yang berinvestasi melalui Kingdom Holding Company yang dijalankannya. Investasi ini akan memberikannya saham sebesar 2,3 persen di Lyft.
Selain itu, perusahaan otomotif kenamaan asal Amerika Serikat, General Motors, juga menggelontorkan dana sebesar US$ 500 juta sebagai bagian dari usaha bersama keduanya untuk mengembangkan kendaraan otonomos.
(Why/Cas)