Liputan6.com, Jakarta - Raksasa internet Google baru saja merilis pengumuman penting. Perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Sundar Pichai ini telah memblokir sekitar 780 juta iklan. Hal ini terungkap dari tulisan di blog resmi Google.
Jumlah 'iklan buruk' tersebut, yang dianggap melanggar kebijakan Google dalam beberapa aspek, meningkat secara substansial sebesar 49 persen dari 524 juta iklan yang diblokir pada 2014.
Lantas, iklan macam apakah yang telah diblokir Google tersebut? Berikut ini 8 jenis iklan yang diblokir seperti yang Tekno Liputan.com himpun dari Ad Week, Sabtu (23/1/2016).
Selanjutnya
1. Pemalsu
Google mengatakan bahwa pihaknya mengambil langkah suspend terhadap lebih dari 10.000 situs web dan 18.000 akun yang berusaha untuk menjual barang palsu seperti jam tangan palsu.
Baca Juga
2. Farmasi
Lebih dari 12,5 juta iklan melanggar kebijakan kesehatan dan obat-obatan Google tahun lalu. Salah satu contohnya adalah obat-obatan yang tidak disetujui untuk digunakan, atau yang diklaim sama efektifnya seperti obat resep dokter.
3. Turun Berat Badan
Iklan di lebih dari 30.000 situs web yang membuat klaim menyesatkan tentang cara menurunkan berat badan tanpa diet atau olahraga, juga dikenakan sanksi suspend.
4. Phishing
Rencana Google untuk memblokir situs-situs phishing secara lebih baik terakhir menjaring hampir 7.000 situs web phising.
Advertisement
Selanjutnya
5. Software Tak Diinginkan
Lebih dari 10.000 situs web yang menawarkan software yang tidak diinginkan diblokir dari AdWords. Ini merupakan jenis software yang memperlambat perangkat atau mengubah homepage. Google juga mengatakan, angka download yang tidak diinginkan melalui iklan juga berkurang lebih dari 99 persen.
6. Trick to Click
Lebih dari 17 juta iklan yang dimaksudkan untuk mengelabui orang untuk berinteraksi dengan iklan-iklan tersebut (peringatan sistem palsu, dan sebagainya) diblokir tahun lalu.
7. Klik Kebetulan
Google menuturkan bahwa pihaknya saat ini memiliki alat yang dapat mengurangi seberapa sering pengguna secara kebetulan mengklik iklan ketika menggulirkan (scroll) layar melalui konten di situs web. Lebih lanjut diungkapkan, Google sekarang lebih memahami kapan pengguna bermaksud mengklik iklan dan kapan mereka tidak.
8. Pelanggar Kebijakan
Tahun lalu, iklan yang memunculkan lebih dari 25.000 aplikasi mobile ditemukan melanggar kebijakan Google. Sekitar dua per tiga di antaranya, menurut Google, terkait dengan iklan mobile yang ditempatkan terlalu dekat dengan sebuah tombol.
Secara total, Google mengatakan telah memblokir lebih dari 1,4 juta aplikasi yang tidak mengikuti kebijakan untuk situs web dan aplikasi mobile.
(Why/Cas)