Liputan6.com, Jakarta - Pada Minggu kemarin, 27 Januari 2016, Facebook mengumumkan bahwa pihaknya akan membangun fasilitas pusat data (data center) di sebuah desa kecil di Irlandia yang bernama Clonee.
Diungkapkan wakil presiden Facebook untuk operasi situs di Newsroom Facebook, Tom Furlong, lokasi seluas 227 hektar ini akan bergantung sepenuhnya pada energi terbarukan, khususnya angin, serta akan menangani lalu lintas web dan kebutuhan komputasi Facebook sendiri pada akhir 2017 atau awal 2018.
Menariknya, fasilitas ini akan menjadi peluang besar bagi penduduk setempat, di mana Clonee menjadi rumah kurang dari 10.000 orang, menurut Meath County Council.
Baca Juga
Diketahui, fasilitas ini akan menjadi pusat data keenam milik Facebook. Pada Juli lalu, Facebook menegaskan bahwa pihaknya akan membangun sebuah pusat data di Fort Worth, Texas. Beberapa lokasi lainnya termasuk Altoona, Iowa; Forest City, North Carolina; Luleå, Swedia; dan Prineville, Oregon.
Furlong tidak menuturkan biaya yang akan dihabiskan untuk fasilitas tersebut, tetapi fasilitas serupa di Fort Worth akan memakan biaya US$ 1 miliar. Dengan kata lain, pusat data ini adalah proyek yang memerlukan banyak biaya.
Banyak aplikasi web modern, seperti Airbnb dan Snapchat, berjalan pada infrastruktur cloud. Namun, mengikuti Google, Facebook telah berusaha menanganinya sendiri dan membangun pusat data untuk menjalankan aplikasi sendiri dalam rangka efisiensi.
Seperti pusat data Facebook lainnya, pusat data di Clonee ini akan berisi server, storage, dan peralatan jaringan yang dirancang insinyur Facebook.
Di antaranya, lanjut Furlong, adalah Yosemite server, yang kini menjadi bagian dari Open Computer Project. Tak hanya itu, juga akan ada koneksi Ethernet berkecepatan 100-Gigabit. Demikian dikutip dari Venture Beat, Senin (25/1/2016).
(Why/Isk)