Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja cerita unik dari pendiri situs jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg. Pria yang baru saja mengambil cuti setelah kelahiran putri pertamanya, Maxima Chan Zuckerberg, itu bak mendapatkan durian runtuh.
Bagaimana tidak, selama ditinggal cuti untuk merawat putrinya bersama sang istri, Priscilla Chan, jejaring sosial yang pengguna aktifnya mencapai 1,59 miliar per bulan itu merilis informasi bahwa pendapatannya meningkat hingga 52 persen selama periode tiga bulan per 31 Desember 2015.
Mengutip informasi dari Tech Times, Jumat (29/1/2016), keuntungan yang didapatkan Facebook pada periode tersebut mencapai lebih dari US$ 1 miliar.
Baca Juga
Zuckerberg dikabarkan menghabiskan masa cutinya bersama sang buah hati kurang lebih selama dua bulan. Dalam cutinya, CEO Facebook ini seringkali terlihat memamerkan momen manis bersama keluarga kecilnya dalam foto-foto yang beredar luas di internet.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan Bloomberg, harga saham Facebook melonjak, sehingga memberikan Zuckerberg tambahan kekayaan hingga US$ 5,5 miliar. Hal tersebut membuatnya berada pada peringkat keenam dari daftar orang-orang paling kaya di dunia.
Berkaca dari Zuckerberg, jika Anda adalah seorang ayah yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, cobalah untuk istirahat dari pekerjaan dan mengambil cuti.
Habiskan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal indah bersama dengan orang-orang yang Anda cintai. Bisa jadi hal tersebut akan membuat performa kerja Anda lebih baik di kantor.
Facebook dikabarkan mengizinkan karyawannya untuk cuti selama empat bulan untuk mengurus anak-anak mereka yang baru lahir. Sebagai perbandingan, CEO Yahoo, Marissa Mayer, hanya mengambil dua minggu masa cutinya pada 2012 setelah dia melahirkan anak pertamanya.
Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara maju di dunia yang tetap membayarkan gaji bagi karyawan wanita yang mengambil cuti melahirkan. Facebook dan banyak perusahaan teknologi lainnya yang memiliki pekerja terdidik dengan besaran gaji yang yang fantastis dinilai sangat bermurah hati dengan memberikan cuti empat bulan bagi pekerjanya.
Sementara, kebanyakan perusahaan lainnya tidak mengizinkan hal ini. Malah ada juga perusahaan yang meminta karyawan perempuannya cepat kembali bekerja setelah melahirkan. Lalu, bagaimana dengan perusahaan tempat Anda bekerja?
(Tin/Cas)