Sukses

BlackBerry Kembali PHK 200 Pegawai

Dalam pemecatan kali ini, kebanyakan pegawai berasal dari kantor pusat yang mengurus masalah software untuk BlackBerry 10

Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry dikabarkan baru saja merumahkan sekitar 200 pegawainya yang berada di Ontario dan Florida. Pemangkasan biaya operasional menjadi alasan perusahaan asal Kanada tersebut memangkas para pekerja kali ini.

Selain itu, BlackBerry juga menuturkan bahwa langkah ini merupakan bentuk efisiensi dari perusahaan untuk menghadapi pasar global.

Mengutip informasi dari laman Reuters, Selasa (9/2/2016), BlackBerry enggan merinci divisi mana yang paling banyak terkena imbas dari pemecatan ini.

Namun, informasi dari salah satu sumber anonim menyebutkan bahwa kebanyakan pegawai yang dipecat dari kantor pusat BlackBerry di Ontario adalah pekerja yang mengurus masalah software untuk BlackBerry 10.

Sementara di Florida, BlackBerry resmi memutuskan hubungan kerja pada 75 karyawan di fasilisitas manufaktur.

Selain itu, dalam pemecatan ini, BlackBerry juga mengumumkan bahwa Gary Klassen juga masuk dalam daftar pengurangan pegawai ini. Sebagai catatan, Klassen adalah salah seorang pegawai BlackBerry terlama dan sekaligus penemu BBM.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama BlackBerry melakukan pemecatan terhadap pekerjanya di seputaran BlackBerry 10. Pada September lalu, BlackBerry juga telah memecat 200 pegawai yang bekerja di bidang desain dan hardware untuk perangkat BB10.

Namun, di sisi lain, keputusan ini jelas sedikit bertolak belakang dengan pernyataan CEO BlackBerry John Chen beberapa waktu lalu.

Dalam gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2016, Chen menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mematikan BB 10 0S. Bahkan, ia memastikan ada pembaruan keamanan yang akan rilis untuk pengguna BB 10 OS di tahun ini.

Namun, dengan pengurangan pegawai di lini BB 10 ini belum dapat dipastikan rencana BlackBerry selanjutnya dengan sistem operasi besutannya tersebut.

Selain BB 10, BlackBerry memastikan akan semakin fokus pada perangkat berbasis Android. Hal ini dilakukan setelah Priv, perangkat BlackBerry pertama berbasis Android, mendapatkan respon cukup positif di pasar.

Beberapa waktu lalu, seorang petinggi BlackBerry sempat mengisyaratkan bahwa BlackBerry mungkin hanya akan menggunakan Android untuk perangkatnya.

(Dam/Isk)