Liputan6.com, Jakarta - Facebook hari ini mengumumkan bahwa pihaknya mengucurkan dana senilai US$ 936 ribu atau setara Rp 12,5 miliar untuk mempekerjakan 210 peneliti keamanan.
Mereka akan bertanggung jawab untuk menangani 526 laporan valid di 2015 tentang bug bounty. Angka ini terungkap dari pengumuman resmi di newsroom Facebook, yang dikutip dari Venture Beat, Jumat (12/2/2016).
Terhitung sejak program ini diluncurkan pada Agustus 2011 lalu, secara keseluruhan perusahaan telah mengucurkan dana senilai US$ 4,3 juta. Dana tersebut merupakan imbalan bagi lebih dari 800 peneliti keamanan atas 2.400 pengajuan imbalan terkait bug di Facebook.
Baca Juga
Jumlah pada tahun 2015 ini sebenarnya lebih rendah dari tahun sebelumnya, yang juga lebih rendah dari dua tahun sebelumnya. Facebook membayar US$ 1,3 juta kepada 321 peneliti keamanan pada 2014 danUS$ 1,5 juta kepada 330 peneliti keamanan pada 2013.
Sementara jumlah pengajuan imbalan terkait bug mengalami pertumbuhan ketika membandingkan tahun 2013 dan 2014 (dari 14.763 menjadi 17.011), jumlah tersebut bahkan turun lebih rendah pada tahun 2015.
Sepanjang 2015, Facebook menerima 13.233 pengajuan imbalan terkait bug dari 5.543 peneliti keamanan di 127 negara. Bahkan rata-rata angka yang dibayarkan pun sedikit turun, dari US$ 1.788 pada 2014 menjadi US$ 1.780 pada 2015.
(Why/Cas)