Liputan6.com, Washington DC - Sebagian Asia Tenggara dapat merasakan gerhana matahari total pada tanggal 9 Maret 2016. Berdasarkan informasi dari NASA, gerhana bulan total ini akan berlangsung setidaknya satu menit pada setiap wilayah yang terdampak.
Informasi dari laman Tech Times pada Selasa (22/2/2016), menyebutkan gerhana bulan total merupakan kejadian langka. Saat itu, bulan akan tepat melewati matahari dan bumi. Kemudian, bulan akan sepenuhnya menutupi permukaan matahari sehingga suasana akan terasa gelap tanpa cahaya matahari.
"Anda akan melihat sesuatu dari sinar matahari ketika mencapai totalitas sehingga, Anda akan merasakan suasana yang seperti senja meski waktu menunjukkan siang hari," kata peneliti NASA Sarah Jaeggli.
1. Gerhana Total
Gerhana total adalah waktu ketika bulan sepenuhnya menutupi permukaan matahari. Banyak orang membayangkan bagaimana matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus dan sangat dekat satu sama lain.
Gerhana bulan total dapat terjadi ketika ketiga benda kosmik tersebut ada dalam satu garis lurus tetapi bukan berarti ketiganya memiliki ukuran yang sama. Misalnya, matahari berukuran 400 kali lebih besar dibandingkan bulan.
Benda langit yang merupakan pusat tata surya itu juga sangat jauh jaraknya dari bumi, yakni sekitar 400 kali lebih jauh dari jarak antara bumi dan bulan.
Baca Juga
Proses gerhana matahari total setidaknya menutupi wilayah sepanjang 8800 mil dan selebar 97 mil. Namun, penduduk bumi kemungkinan hanya merasakan dampaknya selama kurang lebih 1,5 hingga 4 menit per area.
Ada rentang waktu selama tiga jam ketika belahan bumi bagian barat melihat awal dan wilayah timur melihat akhir dari gerhana total tersebut.
Selanjutnya
2. Wilayah Mana yang Dapat Pandangan Terbaik?
Mereka yang tinggal di wilayah yang dilalui gerhana total akan merasakan kegelapan pada siang hari. Di antaranya adalah beberapa wilayah di Indonesia dan Papua Nugini.
Sementara, mereka yang tinggal di Asia Pasifik seperti Hawaii, Guam, dan beberapa area di Alaska akan merasakan gerhana sebagian. Fenomena ini setidaknya akan berlangsung beberapa jam sebelum dan setelah gerhana matahari total.
NASA menyarankan mereka yang merasakan gerhana total untuk tidak melihat langsung fenomena tersebut dengan mata telanjang. Setidaknya, kata NASA, gunakan teleskop atau proyektor untuk melihat kejadian alam yang cukup langka itu.
Lembaga antariksa Amerika Serikat itu mengingatkan, meskipun 99 persen matahari tertutup namun memandang langsung ke matahari dapat membahayakan mata Anda.
Adapun gerhana yang terjadi pada Maret nanti merupakan satu di antara lima fenomena gerhana yang diperkirakan terjadi sepanjang 2016. Ketiga gerhana bulan penumbra akan terjadi pada 23 Maret, 18 Agustus, dan 16 September. Sedangkan gerhana bulan tahunan diperkirakan akan terjadi pada 1 September.
(Tin/Cas)
Advertisement