Sukses

Huawei Berambisi 'Geser' Apple dan Samsung

Vendor asal Negeri Tirai Bambu itu optimistis bahwa dalam waktu beberapa tahun lagi, mereka bisa mengalahkan Apple dan Samsung

Liputan6.com, Barcelona - Ambisi Huawei untuk 'menggeser' Apple dan Samsung di industri smartphone global makin mantap. Vendor asal Negeri Tirai Bambu itu optimistis dalam waktu beberapa tahun lagi, pihaknya bisa mengalahkan kedua raksasa teknologi tersebut.

Seperti dilansir CNBC, Selasa (22/2/2016), perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok, ini mengatakan bahwa hanya dalam waktu tiga tahun, mereka akan mengungguli penjualan smartphone Apple, iPhone. Adapun dalam waktu lima tahun ke depan, mereka kelak bakal 'menggulung' Samsung.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh CEO Huawei, Richard Yu, di gelaran Mobile World Congress (MWC) 2016 di Barcelona, Spanyol.

"Kami berharap dalam waktu tiga tahun ke depan akan ada di posisi kedua teratas. Setelahnya, lima tahun lagi akan menduduki posisi puncak," kata Richard.

Sebelumnya diketahui bahwa Huawei telah menjadi vendor ponsel asal Tiongkok pertama yang berhasil mengapalkan 100 juta unit smartphone dalam setahun, dan mengalahkan pemain besar, seperti Samsung dan Apple.

Dalam penjelasannya, pengapalan smartphone Huawei mengalami peningkatan sebesar 44 persen menjadi 108 juta unit pada 2015.

Performa Huawei mulai muncul ketika pemain besar -- Samsung misalnya -- sedang mengalami masa sulit. Samsung bahkan sempat menyebutkan kondisi tersebut diprediksi berlanjut hingga 2016 karena pelemahan ekonomi global dan ketatnya kompetisi.

Sementara, Nikkei melaporkan Apple diprediksi memangkas jumlah produksi model iPhone terbarunya sebesar 30 persen pada periode Januari-Maret karena persediaan di gudang masih banyak. Kendati demikian, analis menilai terlalu dini apabila Huawei digadang-gadang menjadi pesaing berat Samsung dan Apple, sebab vendor Tiongkok lainnya -- Xiaomi dan Lenovo -- bersaing ketat dengan harga.

Huawei mencatat pendapatan dari divisi bisnis consumer, yang menaungi penjualan smartphone dan tablet, melonjak 70 persen secara tahunan menjadi US$ 20 miliar di 2015.

(Jek/Why)