Sukses

Orang Indonesia Cek Smartphone Tiap 5 Menit

Separuh dari pengguna di Indonesia selalu mengecek smartphone miliknya 100 - 200 kali dalam satu hari.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah acara bertajuk 'Indonesia Pegang Smartphone - Fakta di balik Kelekatan Masyarakat Indonesia dengan Smartphone', Lazada sebagai salah pelaku e-commerce di Indonesia, membeberkan beberapa data dan fakta unik mengenai kebiasaan masyarakat Indonesia dengan smartphone.

Pada kesempatan tersebut, CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom, menuturkan bahwa kedekatan masyarakat Indonesia dengan smartphone saat ini, tak lepas dari perkembangan internet di Tanah Air. Menurutnya, internet merupakan salah satu faktor yang turut mendorong adanya perubahan ke arah lebih baik.

"Internet dapat digambarkan sebagai jalan tol yang membawa perubahan di Indonesia. Saat ini, hampir tak ada industri yang bisa hidup tanpa internet," ujar Ekbom, dalam acara Indonesia Pegang Smartphone, di Jakarta, Senin (22/2/2016).

Saat ini, pergeseran penggunaan internet juga berpengaruh pada kebiasaan pengguna. Dari sebelumnya menggunakan perangkat PC, saat ini pengguna cenderung memilih perangkat mobile, khususnya smartphone.

"Dengan pertumbuhan smartphone yang terus meningkat, Lazada kemudian melakukan riset mengenai kebiasaan pengguna di Indonesia dengan aplikasi di smartphone mereka," ujar pria jebolan Stockholm School of Economics tersebut.

Ternyata hasilnya cukup mencengangkan. Dari 2000 responden, diketahui terdapat 85 persen pengguna yang setidaknya memiliki 10 aplikasi di smartphone. Sementara, 10 persen lainnya memiliki lebih dari 40 aplikasi mobile.

"Banyaknya aplikasi yang dimiliki ternyata berpengaruh pada waktu yang digunakan untuk mengecek smartphone mereka," terang Ekbom menambahkan.

Lebih lanjut ia mengungkapkan 50 persen dari pengguna selalu mengecek smartphone miliknya 100 hingga 200 kali satu hari. Jadi, pengguna di Indonesia mengecek smartphone miliknya tiap 5 sampai 10 menit sekali.

Dari data tersebut juga diketahui ternyata 9 dari 10 orang saat ini sudah berbelanja online menggunakan smartphone. Selain itu, 50 persen dari total responden  memiliki tiga sampai lima aplikasi belanja.

"Melihat tren seperti itu, Lazada kemudian ingin memberikan solusi berupa aplikasi yang dapat diakses di smartphone kapan saja dan di mana saja," jelas Ekbom.

Adapun salah satu yang menjadi perhatian Lazada adalah masalah keamanan. Menurutnya, sistem keamanan yang ada saat ini tidak ada yang sempurna, termasuk aplikasi-aplikasi lain yang sudah populer. Kendati demikian, Ekbom memastikan bahwa Lazada selalu menghadirkan layanan yang lebih baik. Selain itu, dari sisi aplikasi, Lazada juga menghadirkan stabilitas dan kemudahan tampilan.

Bersamaan dalam acara tersebut, Lazada juga mengumumkan program khusus untuk pengguna aplikasi Lazada. Program bernama Super App Sale yang diselenggarakan pada 25-28 Februari ini menghadirkan tawaran menarik yang ditujukan untuk pelanggan Lazada.

(Dam/Why)