Facebook Capai 3 Juta Pengiklan

Liputan6.com, California - Facebook kini makin menyerupai Yellow Pages untuk versi internasional. Lebih dari 3 juta iklan bisnis ditawarkan pada laman Facebook bulan Februari lalu.

Sebagaimana dikutip dari laman International Business Times, Kamis (3/3/2016), laporan perusahaan menyebutkan jumlah pengiklan di Facebook meningkat 50 persen dibandingkan tahun lalu.

Perangkat selular berkontribusi besar terhadap pertumbuhan bisnis kecil dan menengah di platform media sosial. Lebih dari satu juta iklan tersebut dipasang melalui perangkat mobile. Ini mendorong pendapatan Facebook hingga 80 persen.

Pada kuartal IV 2015 lalu, pendapatan Facebook naik 52 persen menjadi US$ 5,6 miliar (setara dengan Rp 74 triliun) dari US$ 3,6 miliar (Rp 47 triliun) setahun yang lalu.

Pages yang tumbuh di Facebook menjadi alat bagi kemunculan bisnis berbasis ponsel. Dengan sendirinya, Pages bebas digunakan.

"Tidak ada pertanyaan bisnis yang muncul ke Facebook mengenai Pages. Jika Anda memiliki Pages pada Facebook, Anda memiliki solusi pemasaran berbasis mobile," ujar Facebook Director of Small Business Dan Levy.

Data Wells Fargo dan Gallup menyebutkan di Amerika Serikat, 46 persen usaha kecil tidak memiliki laman website. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui pula bahwa 69 persen pemilik usaha menggunakan jejaring sosial untuk mengiklankan produknya.

Principal Analyst eMarketer Debbie Williamson menyebutkan, lebih dari 50 juta usaha kecil menggunakan Pages gratis Facebook untuk mengiklankan produknya.

"Saat ini Facebook masih menyediakan Pages gratis untuk pelaku usaha kecil, namun di masa depan, para pelaku bisnis kecil ini mungkin dikenai biaya iklan oleh Facebook," katanya.

Facebook melihat peluang pertumbuhan di pasar luar negeri. Lebih dari 70 persen dari 3 juta pengiklan Facebook berada di luar Amerika Serikat.

Beberapa negara yang disebut memiliki pertumbuhan pesat dalam penggunaan Facebook di antaranya adalah Vietnam, Mesir, Indonesia, Peru, dan Turki. Sedangkan tertinggi adalah Amerika Serikat, Brazil, Inggris, Italia, dan Australia.

(Tin/Cas)