Liputan6.com, Jakarta - Teknologi 4G LTE saat ini tengah berkembang untuk pasar Indonesia. Kecepatan internet yang lebih baik menjadi nilai tambah dari 4G LTE ketimbang pendahulunya seperti HSUPA, HSDPA, dan 3G.
Namun, tahukah Anda bahwa pengembangan teknologi 4G LTE tidak lepas dari peran seorang ilmuwan asal Indonesia. Adalah Khoirul Anwar, seorang peneliti asal Kediri, yang mengembangkan teknologi 4G LTE dan telah mendapat hak paten dari Jepang dan Amerika.
Mengutip informasi dari laman Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), Selasa (8/3/2016), teknologi yang dikembangkan Khoirul berasal dari disertasi doktoralnya yang berjudul "Peak Power Reduction for Multicarrier Systems in Satellite and Radio Communications".
Teknologi tersebut kemudian diadopsi menjadi standar International Telecommunication Union-Recomendation (ITU-R) S.1878 dan S.2173, yakni "Multi-carrier Based Transmission Techniques for Satellite Systems".
Konsep yang digagas pria yang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung ini kemudian dijadikan basis dari Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) untuk teknologi 4G LTE yang mampu mereduksi peak power.
Baca Juga
Paten ini dapat digunakan untuk teknologi komunikasi yang transmisinya menggunakan dua FFT/IFFT. Selain itu, penelitian Khoirul juga banyak berkutat pada teori informasi jaringan, pengodean kerusakan, pengodean berulang, pengodean untuk jaringan superpadat, serta konferensi di area komunikasi nirkabel.
Atas beberapa tulisan tersebut, Khoirul berhasil mendapatkan penghargaan Best Student Paper Award dari The IEEE Radio dan Wireless Symposium 2006 (RWS'06) California-USA, Best Paper of Indonesian Student Association Conference Kyoto-Jepang 2007, serta penghargaan Achmad Bakrie Award (PAB) 2014.
Khoirul sendiri lahir di Kediri, Jawa Timur dari pasangan Siti Patmi dan Sudjiarto. Ia lulus dari SMA Negeri 2 Kediri dan melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1996.
Ia lulus dari ITB pada tahun 2000 dengan pujian (cum laude) dan mendapat predikat salah satu wisudawan terbaik. Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan Master di Jepang di bidang yang sama, wireless communications dan lulus pada 2005. Khoirul mendapat gelar Doktor dari Graduate School of Information Science, Nara Institute of Science and Technology pada 2008.
(Dam/Why)
Advertisement