Liputan6.com, Jakarta - Membeludaknya merek dan tipe smartphone berbanding lurus dengan jumlah suku cadang dan aksesori pihak ketiga di pasaran, termasuk charger. Sebagian di antaranya menawarkan harga miring dan desain menarik. Namun bicara soal kualitas, ada tanda tanya besar di baliknya.
Padahal, pabrikan selalu meminta pengguna supaya membeli charger orisinal yang mereka keluarkan atau aksesori pihak ketiga yang secara resmi memegang lisensi.
Perlu diketahui, charger palsu, charger murahan, charger abal-abal dan charger "mencurigakan" lainnya belum tentu memiliki voltase dan daya yang sama dengan charger orisinal.
Bahkan dari segi material yang digunakan, kita patut curiga dengan kualitasnya. Mungkin untuk beberapa kali pemakaian masih oke, tapi untuk jangka panjang, rasanya tidak.
Selain itu, bisa saja charger tidak disertifikasi oleh organisasi terkemuka yang mengeluarkan sertifikat dan standar tertentu. Karenanya, jangan kaget kalau ada kasus charger meledak, terbakar, menghancurkan smartphone, dan bahkan melukai si pemilik.
Berikut ini 10 kasus yang dialami pemilik smartphone yang menggunakan charger abal-abal, yang Tekno Liputan6.com himpun dari Tech Insider, Senin (14/3/2016). Setelah melihatnya, kami jamin Anda akan berpikir ribuan kali untuk membeli dan menggunakan charger abal-abal.
1. Charger meledak
2. Charger iPhone meledak
Selanjutnya
3. Charger terbakar
4. Charger meledak
Advertisement
Selanjutnya
5. iPhone terbakar
6. Melukai pengguna
Selanjutnya
7. Smartphone meledak
8. Baterai palsu
Advertisement
Selanjutnya
9. Charger abal-abal
10. Charger dari toko online meledak
(Why/Isk)