Sukses

Perkuat Keamanan Data, Apple Siapkan Server Keamanan Sendiri

Langkah ini merupakan antisipasi Apple terhadap akses atau pembobolan data yang mungkin dilakukan oleh hacker ataupun pemerintah

Liputan6.com, Jakarta - Apple dikabarkan tengah mengembangkan server data keamanan yang dibuat sendiri oleh perusahaan tersebut. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh laman The Informant beberapa waktu lalu.

Mengutip informasi dari laman Ubergizmo, Senin (28/3/2016), langkah ini diambil Apple untuk menghindari pengintaian dan pencurian data yang dilakuan oleh hacker termasuk pemerintah.

Perusahaan asal Cupertino tersebut dalam beberapa bulan terakhir memang diketahui sangat menaruh perhatian pada keamanan data penggunanya.

Sebelumnya, Apple juga disebut telah mulai melakukan pencatatan terhadap motherboard dan pemberian label pada chip yang dipasang di perangkatnya. Hal itu dilakukan agar Apple mengetahui apabila ada perubahan atau chip tambahan yang tidak semestinya.

Untuk itu, Apple memilih untuk mengembangkan perangkat dan kelengkapannya sendiri ketimbang harus bergantung pada perusahaan lain penyedia solusi cloud, seperti Google, Microsoft, dan Amazon.

Namun, beberapa analisis menuturkan tak menutup kemungkinan Apple akan menggunakan layanan pihak ketiga setelah perusahaan tersebut benar-benar menjamin keamanan perangkat dan software besutannya.

Di sisi lain, tak sedikit pula yang beranggapan langkah Apple ini merupakan bagian antisipasi dari perusahaan tersebut terhadap permintaan FBI terhadap akses back door di perangkat iPhone.

Sebelumnya, Apple memang diketahui sempat bersitegang dengan FBI terkait permintaan akses pada iPhone pelaku penembakan SanBernardino.

Apple Apple beralasan pembukaan sistem yang dilakukan dapat mengancam keamanan dari pengguna perangkat besutannya. Keputusan Apple tersebut yang kemudian mengundang polemik publik Amerika Serikat.

Namun, nyatanya pilihan Apple tersebut mendapat dukungan dari petinggi perusahaan teknologi lain. Salah satunya adalah CEO Google Sundar Pichai yang menuturkan bahwa pemaksaaan terhadap pembukaan informasi dapat mengancam privasi pengguna.

(Dam/Cas)

Video Terkini