Liputan6.com, California - Jejaring sosial Facebook mengaktifkan fitur cek keselamatan (Safety Check) menyusul terjadinya serangan bom di Lahore, Pakistan yang menewaskan puluhan orang.
Sayangnya, fitur tersebut tidak berfungsi dengan baik. Sebab, banyak pengguna di Amerika Serikat dan Inggris justru mendapatkan notifikasi dari jejaring sosial berusia 14 tahun itu.
Adapun notifikasi yang diterima berisi permintaan Facebook kepada pengguna untuk mengecek keberadaan orang-orang terkasih dan memastikan bahwa mereka dalam kondisi aman.
Baca Juga
Melansir laman Venture Beat, Senin (28/3/2016), Facebook pun meminta maaf atas tidak maksimalnya kinerja fitur ini. Selain itu, media sosial yang telah digunakan lebih dari satu miliar orang di dunia ini menyebutkan penyebab kekacauan tersebut adalah adanya bug. Facebook mengklaim, kini masalah bug telah diselesaikan.
Ironic that a technical mishap from @facebook is informing the masses about the developing situation in Lahore (1/2) pic.twitter.com/tX4lMdFlFu
— Sioned Treharne (@SionedTreharne) March 27, 2016
Berdasarkan laporan, sedikitnya 63 orang meninggal dunia karena serangan tersebut. Selain itu, lebih dari 300 orang dinyatakan mengalami luka-luka dalam serangan bom terjadi di sebuah taman bermain di Lahore, Pakistan.Â
Sebagai informasi, Tehreek-e-Taliban Pakistan Jamaatul Ahrar (TTP-JA), sebuah kelompok Taliban Pakistan diyakini bertanggung jawab atas seragan tersebut.
Sebelumnya, menyusul serangan teror yang terjadi di Paris tahun lalu, Facebook pun mengaktifkan sebuah fitur cek keselamatan serupa.
Selain Paris, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu juga mengaktifkan fitur serupa saat terjadi serangan di Nigeria, banjir di Chennai India, gempa bumi di timur laut India dan Taiwan selatan, serta serangan bom di Ankara Turki beberapa waktu lalu.
Advertisement
Facebook is having issues with its emergency alerts. My GF was asked twice if she’s in Pakistan. She’s in Philly. pic.twitter.com/nLIX5min12
— Joseph Lichterman (@ylichterman) March 27, 2016
Fitur cek keselamatan tersebut memungkinkan penguna untuk memberikan notifikasi bahwa mereka dalam keadaan baik-baik saja kepada orang-orang terkasih melalui Facebook. Awalnya, fitur ini diluncurkan setelah terjadinya bencana tsunami dan gempa bumi yang melanda Jepang.
Kali ini, lantaran ada masalah dengan pengaturan geografis, mereka yang di Amerika Serikat dan Inggris justru mendapatkan notifikasi cek keselamatan ini.
(Tin/Isk)