Sukses

Qualcomm ‘Cuek’ soal Jumlah Inti Prosesor

Qualcomm baru saja mengumumkan kehadiran prosesor flagship, Snapdragon 820 di kawasan Asia Tenggara.

Liputan6.com, Singapura - Seperti diketahui, Qualcomm baru saja mengumumkan kehadiran prosesor flagship Snapdragon 820 di kawasan Asia Tenggara.

Tentu terdapat sejumlah peningkatan performa serta beberapa fitur pada prosesor terbarunya ini. Namun, ada yang berbeda di Snapdragon 820, yaitu terbatasnya jumlah inti prosesor.

Pada versi sebelumnya (Snapdragon 810), perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut diketahui menyematkan delapan inti atau octa core di 810. Ini jelas jomplang dengan 820 yang inti prosesornya dipangkas jadi empat inti atau quad core. Mengapa Qualcomm memutuskan mengurangi inti prosesor teranyarnya ini?

Peter Carson, Senior Marketing Qualcomm, mengatakan bahwa meski Snapdragon 820 hanya memiliki empat core, prosesor ini tetap memberikan performa super pada perangkatnya.

Sayangnya, ia tidak membeberkan secara jelas mengapa Qualcomm mengurangi jumlah inti pada 820. Padahal diketahui, salah satu prosesor pesaingnya, Mediatek Helio X20, hadir dengan 10 inti prosesor (deca core).

“Menurut kami jumlah inti prosesor tidak penting, entah itu quad core atau octa core. Yang paling penting saat ini adalah memberikan performa signifikan dalam pengalaman pengguna,” kata Carson di salah satu sesi pada Snapdragon 820 South East Asia Debut yang diadakan di Grand Hyatt, Singapore, Kamis (31/3/2016).

Meski begitu, Carson menambahkan, yang utama dari prosesor 820 adalah kehadiran beberapa fitur penunjang seperti fitur peningkatan grafis dan juga daya tahan baterai lebih panjang. Salah satunya adalah Trupalette-Ecopix, yang bekerja pada kepadatan pixel dan kedalaman curve color di gambar.

Teknologi ini mampu meningkatkan efektivitas pengguna ponsel yang sering beraktivitas di luar ruangan, di mana saat menatap layar dipastikan tidak akan membuat mata lelah.

Teknologi ini juga memperlihatkan bagaimana layar ponsel bisa menyesuaikan diri dengan cahaya terang atau back-light secara otomatis. Bahkan, teknologi ini mampu mereduksi layar hingga 30 persen.

(Jek/Why)