Sukses

Twitter Berlakukan Cuti Keluarga untuk Pasangan LGBT

Tak hanya untuk pasangan straight, jejaring sosial tersebut juga memberlakukan cuti sampai lima bulan untuk pasangan LGBT - sumber: dailydot

Liputan6.com, Silicon Valley - Karyawan Twitter yang sedang ingin cuti keluarga (parental leave) tengah berbahagia. Per 1 Mei 2016, jejaring sosial tersebut akan memberlakukan cuti keluarga selama lima bulan untuk semua pasangan, termasuk pasangan sesama jenis atau Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT).

Seperti dilaporkan dari laman Fortune, Rabu (6/4/2016), alasan Twitter memberikan cuti dengan jangka waktu yang sangat lama--khususnya untuk pasangan LGBT--karena struktur keluarga kini sudah berubah, yang mana tugas seorang kepala keluarga diemban tak hanya oleh kalangan pria.

Jeffrey Siminoff, VP Inclusion and Diversity Twitter, mengatakan perubahan metode cuti ini ditujukan untuk mengubah persepsi karyawan Twitter terkait cuti panjang.

"Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, kedua orangtua mau tak mau harus mengurus sang bayi sebagai satu tim. Dengan diperpanjangnya periode cuti keluarga, kami berharap mereka bisa lebih fokus membangun keluarga yang lebih baik," kata Siminoff.

Periode cuti keluarga yang diperpanjang ini untuk sementara hanya akan diberlakukan pada karyawan Twitter wilayah Amerika Serikat. Nantinya, peraturan tersebut akan diimplementasikan ke 3.900 karyawan lain di seluruh dunia, efektif per 1 Juli 2016 mendatang.

Twitter bukanlah perusahaan pertama yang memberlakukan cuti keluarga dengan periode yang lama. Sebelumnya, perusahaan teknologi seperti Etsy, Facebook dan Change.org pun memberlakukan periode cuti keluarga yang panjang demi mensejahterakan keluarganya di masa mendatang.

(Jek/Cas)

Video Terkini