Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Imagine Cup 2016 tingkat nasional telah berakhir. Terpilih tiga pemenang dari tiga kategori berbeda: Games, World Citizenship, dan Innovation.
Namun, bukan berarti perjuangan tim developer muda Indonesia itu telah selesai. Setelah tahap ini, ketiganya harus kembali bertanding di semifinal tingkat dunia, sebelum memastikan dirinya terbang ke Seattle, Amerika Serikat mewakili Indonesia di ajang Imagine Cup 2016 tingkat dunia.
Pada final kompetisi yang diadakan Rabu malam (6/4/2016), ada sembilan tim developer dari berbagai universitas yang ikut serta. Andreas Diantoro President Director Microsoft Indonesia sempat menuturkan kompetisi ini dimaksudkan untuk menciptakan Bill Gates baru dari Indonesia.
Baca Juga
"Bebeberapa waktu lalu, majalah Forbes sempat merilis daftar 30 inovator muda yang berpotensial, dan 17 di antaranya berasal dari Indonesia. Dan, melalui Imagine Cup ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak inovator muda seperti itu," tutur Andreas, saat konferensi pers Imagine Cup 2016.
Kompetisi Imagine Cup tahun ini sendiri awalnya menyeleksi sekitar 118 proyek untuk tingkat nasional. Aplikasi yang ditawarkan pun lebih beragam dan banyak. Menariknya, tahun ini ide aplikasi yang berkaitan dengan bisnis dan kewirausahaan diakui lebih banyak.
Dan, berikut ini adalah daftar pemenang Imagine Cup 2016 untuk masing-masing kategori
Kategori Games
Pemenang dari kategori Games adalah None Developers dari Universitas Trunojoyo. Gelar juara tahunan ini adalah kali ketiga tim asal Madura tersebut memenangi kompetisi ini di kategori sama. Aplikasi yang dikembangkan oleh None Developers sendiri adalah gim berjudul Froggy & The Pesticide.
Gim ini bercerita tentang tokoh Froogy yang menjadi target salah sasaran dari penggunaan pestisida. Untuk itu, pemain harus mengendalikan Froggy untuk mengganti pestisida dan biopestisida.
Kategori Innovation
Pemenang kategori Innovation berasal dari tim hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung dan Telkom University, yakni Hoome. Nama aplikasi yang dikembangkan tim asal Bandung ini serupa dengan nama tim itu sendiri, yakni Hoome.
Hoome sendiri adalah rumah pintar pertama yang mencoba untuk beradaptasi dengan kondisi dan kenyamanan penggunanya. Konsep ini terbilang baru sebab Hoome menggunakan sensor pada pengguna, bukan pada lingkungan.
Kategori World Citizenship
Pemenang dari kategori World Citizenship adalah tim dari University of Edinburgh, University College London, King's College London bernama Garuda45. Tim yang terdiri dari empat mahasiswa ini mengusung aplikasi bernama TB DeCare.
Aplikasi ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan di sekitar tuberkolosis. Garuda45 mengembangkan sistem terintegrasi untuk mendiagonis tuberkolosis dengan mudah, efisien, dan mendapatkan hasil akurat.
(Dam/Isk)