Sukses

Banyak Akun Pengguna Dibobol, Ini Tanggapan Bos Lazada

Selain Adinda Mutia Muwardati, kasus yang sama juga menimpa pria bernama Tri Kurniawan Darmoko.

Liputan6.com, Jakarta - Selain Adinda Mutia Muwardati, kasus yang sama juga menimpa pria bernama Tri Kurniawan Darmoko. Ia mengaku mendapatkan tagihan kartu kredit jutaan rupiah dari Lazada Indonesia.

"Saya mendapatkan email notifikasi dari Lazada kalau saya telah melakukan pembelian Samsung Galaxy J5 seharga Rp 2.489.000. Padahal, saya terakhir belanja di Lazada setahun lalu," katanya kepada Tekno Liputan6.com, Minggu (10/4/2016).

Wawan--sapaan akrab pria tersebut--menceritakan ia menerima email notifikasi dari Lazada pada Sabtu pagi (9/4/2016). Ia pun berinisiatif menghubungi pihak bank untuk memblokir kartu kredit dan kemudian mengontak Lazada.

Tak cukup sampai di situ, ia kemudian kembali menerima email yang menyatakan bahwa akunnya telah menggunakan alamat email berbeda. Kuat dugaan bahwa akun Wawan telah dibobol oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Beruntung, setengah jam kemudian, pihak Lazada menghubungi wawan dan mengirimkan email kepadanya bahwa pemesanan telah dibatalkan.

"Manager IT Lazada menghubungi saya dan menuntun saya untuk me-reset akun dan email saya. Setelah berhasil log in, saya langsung menghapus data kartu kredit saya yang tersimpan di server Lazada," tuturnya.

Pun demikian, ia merasa bahwa sistem keamanan Lazada sangat rentan. Wawan selaku pengguna menjadi was-was dan tidak nyaman ketika ingin melakukan transaksi online. Ia pun menceritakan bahwa ada banyak kasus serupa yang menimpa sejumlah pengguna Lazada.

"Saya melihat di sejumlah forum dan media sosial, ada banyak pengguna yang bernasib sama dengan saya. Saya berharap, kasus ini bisa segera selesai dan tidak terulang lagi," pungkas Wawan.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Bos Lazada

Menanggapi hal tersebut, co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm, mengimbau kepada pengguna untuk selalu log out dari akun email-nya, termasuk pada saat menggunakan komputer umum.

"Pada Sabtu pagi (9 April 2016), seseorang melakukan pemesanan di Lazada dengan memperoleh informasi login milik konsumen Lazada. Lazada segera melakukan pembatalan order dan proses pengembalian dana ke kartu kredit konsumen sudah dalam proses," ujar Florian. 

Pada kejadian ini, tegasnya, tidak ada isu keamanan pada sistem Lazada, namun hal ini terjadi karena pengambilalihan akun milik konsumen pada kejadian ini.

"Untuk memperkuat keamanan, Lazada juga telah menggunakan fitur verifikasi 3DS untuk semua pemesanan yang menggunakan kartu kredit. Fitur ini memungkinkan verifikasi dua tahap untuk semua order. Apabila akun seseorang telah diambil alih, maka pelaku tetap tidak bisa melanjutkan pemesanan," papar Florin. 

Ia menyebut, Lazada ingin menggunakan momen ini untuk menganjurkan kepada konsumen untuk memastikan keamanan dari informasi akun personalnya. Memastikan penggunaan kata sandi yang tidak mudah ditebak oleh pihak lain dan menggunakan kata sandi yang berbeda untuk akun online yang berbeda.

"Tindakan lanjutan untuk memastikan keamanan adalah untuk melakukan instalasi program anti-virus dan lebih waspada terhadap tindakan pengelabuan untuk mendapatkan informasi penting (phishing)," pungkasnya.

(Isk/Cas)

Video Terkini