Sukses

BlackBerry Siapkan Dua Ponsel `Android Murah`

Meski hampir menutup bisnis smartphone, BlackBerry mengkonfirmasi akan menghadirkan dua smartphone Android lagi tahun ini.

Liputan6.com, Kanada - Bisnis ponsel BlackBerry dikabarkan terus melambat. Selain itu, ponsel Android pertama milik BlackBerry, Priv, pun dikabarkan tidak mampu memenuhi angka penjualan yang ditargetkan.

Namun, hal ini rupanya tidak membuat perusahaan asal Kanada itu menyerah. Buktinya, BlackBerry justru disebut-sebut sedang merencanakan kehadiran dua ponsel kelas menengah yang akan siap bersaing di pasaran smartphone.

Informasi dari laman Phone Arena yang dikutip Tekno Liputan6.com, Selasa (12/4/2016), CEO BlackBerry John Chen mengkonfirmasi hal tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dua perangkat Android yang harganya jauh lebih murah dibandingkan BlackBerry Priv.

Dalam sebuah wawancara dengan The Nation in the UAE, Chen membenarkan bahwa perusahaannya berhenti mempertentangkan harga Priv.

Chen menyebutkan, ponsel dengan harga US$ 700 (setara dengan Rp 9,2 juta) terlalu mahal, apalagi dengan hasil review yang tidak terlalu baik.

"Bahkan dengan harga yang telah dipotong Rp 650 ribu, masih banyak perangkat lain yang lebih baik di luaran sana," katanya.

Karenanya, ia menyebut akan menjual dua perangkat berbasis Android itu dengan harga sekitar US$ 300-400 atau setara dengan Rp 3,9-5,2 jutaan. Lebih lanjut, Chen menjelaskan, perangkat pertama akan dilengkapi dengan keyboard fisik, sementara yang lain adalah ponsel layar sentuh.

Meski hadirnya dua perangkat Android tersebut merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan, boleh dibilang, setelah dua ponsel itu, nantinya mungkin tidak akan lagi smartphone baru dari BlackBerry.

Memang hal itu sulit dipercaya, sebab beberapa waktu lalu BlackBerry merupakan ponsel yang dipakai di mana-mana. Namun kehadiran perangkat Apple di tahun 2007 ditambah dengan kegagalan BlackBerry beradaptasi menjadikan perusahaan ini tertinggal dibanding yang lain.

Sebelumnya, karena penjualan Priv dan smartphone yang terus mengalami penurunan, Chen mengungkapkan bahwa nasib bisnis perangkat keras alias smartphone BlackBerry akan diputuskan September mendatang. 

(Tin/Isk)

Video Terkini