Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Apple telah menjadi target serangan penjahat siber yang ingin mendapatkan akses ke Apple ID. Sejumlah pengguna Apple mengklaim telah menerima pesan dari AppleInc yang menyatakan masa berlaku Apple ID mereka akan berakhir dan meminta mereka untuk mengklik sebuah tautan (link) supaya Apple ID mereka tetap aktif.
Pesan tersebut berbunyi, "[Username] Masa aktif Apple ID Anda akan berakhir hari ini. Cegah hal ini dengan mengonfirmasi Apple ID Anda di [link] - Apple Inc."
Pesan itu pada awalnya tampak mendesak dan mendorong pengguna untuk mengklik sebuah tautan tanpa memberikan mereka waktu untuk memverifikasi keaslian pesan.
Dengan mengklik tautan itu, pengguna akan diarahkan ke halaman login Apple ID palsu. Halaman ini dirancang untuk mencuri informasi pribadi pengguna, yang dapat disalahgunakan untuk melakukan penipuan, atau bahkan dijual. Demikian menurut ahli keamanan Graham Cluley, dikutip dari IB Times, Jumat (15/4/2016).
Baca Juga
Setelah username dan password dimasukkan, pengguna akan diberi tahu bahwa Apple ID mereka telah "dikunci untuk alasan keamanan".
Untuk membuka Apple ID, halaman palsu itu kemudian meminta pengguna memasukkan informasi pribadi lebih lanjut seperti tanggal lahir, nomor telepon, alamat, dan kartu kredit. Bahkan halaman palsu itu menanyakan opsi pertanyaan keamanan seperti nomor SIM dan nomor paspor.
"Halaman itu mencoba mengambil detail informasi personal dan kartu kredit dengan tujuan melakukan pencurian identitas. Mereka sengaja mengambil keuntungan dari kepercayaan masyarakat terhadap merek Apple untuk mencuri informasi," kata Cluley kepada BBC, sebagaimana dikutip dari IB Times.
Karena itu, Cluley menganjurkan pengguna untuk tidak mengklik tautan di email karena tautan itu mungkin akan membawa pengguna ke halaman palsu.
Untuk diketahui, metode pencurian seperti ini disebut phishing--dari kata 'fishing' yang berarti memancing. Dinamai phishing karena metode ini memang 'memancing' pengguna untuk mengklik sebuah tautan.
(Why/Isk)