Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi yang terjadi di Jepang bagian Selatan pada pekan lalu membuat Sony menutup pabriknya yang berada di Kumamoto. Pabrik tersebut memproduksi sensor gambar CMOS untuk kamera smartphone, yang salah satu kliennya adalah Apple.
Perusahaan akan menutup pabriknya hingga mengetahui seberapa besar dampak gempa terhadap fasilitas produksi tersebut. Selain di Kumamoto, Sony juga terpaksa melakukan hal serupa di pabrik lain yang berada di Nagasaki. Pabrik tersebut juga terlibat dalam produksi sensor gambar smartphone.
Sejauh ini, Sony masih belum memiliki jadwal untuk memulai kembali aktivitas produksi.
Baca Juga
Kendati beberapa pabrik ditutup, bukan berarti Sony berhenti mengirimkan pesanan sensor gambar CMOS. Perusahaan masih memiliki stok sensor untuk dikirimkan kepada para kliennya. Menurut juru bicara Sony, persediaan yang ada masih cukup memenuhi pesanan pasar.
Juru bicara tersebut juga berujar, Sony akan membuat pengumuman tambahan, bila ada keterlambatan pengiriman barang. Sony, kata dia, berharap seluruh pabrik yang terkena dampak gempa akan kembali beroperasi secepatnya.
Saat ini Sony menguasai 40 persen pasar global untuk bisnis sensor gambar CMOS. Gangguan panjang yang terjadi diperkirakan akan berdampak besar terhadap produksi smartphone.
Sensor yang dibuat Sony mengintegrasikan sirkuit yang mengubah cahaya menjadi elektron. Apple, sebagai salah satu kliennya, menggunakan sensor Sony tersebut untuk produknya, iPhone. Demikian dikutip dari Phone Arena, Selasa (19/4/2016).
(Din/Why)