Liputan6.com, California - Seorang peretas bernama Orange Tsai mendapatkan hadiah senilai US$ 10.000 atau sekitar Rp 131,5 juta atas keberhasilannya mengungkap celah backdoor Facebook.
Dilansir dari laman Digital Trends, Rabu (27/4/2016), sebelumnya melalui program Facebook Bug Bounty, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu menawarkan hadiah kepada para hacker yang bisa meretas sekaligus mendokumentasikan masalah pada sistem maupun laman Facebook.
Baca Juga
Orange Tsai bekerja untuk Devcore, sebuah perusahaan di Taiwan. Tsai kemudian memublikasikan secara rinci bagaimana dirinya membongkar celah keamanan Facebook dalam laman perusahaan.
Singkatnya, Tsai berhasil mengungkap celah Facebook dengan cara menyusup ke server milik staf Facebook. Begitu sudah masuk ke server, ia menemukan backdoor yang ditinggalkan oleh hacker lainnya dengan kode yang bisa mengeksploitasi data staf Facebook.
Kemudian, pihak Facebook pun meneliti laporan yang dibuat Orange Tsai. "Kami menetapkan bahwa aktivitas Orange Tsai terdeteksi dari peneliti lainnya yang juga ikut berpartisipasi dalam program Bug Bounty kami,"kata Security Engineer Facebook Reginaldo Silva.
Silva menjelaskan, tidak ada satupun dari para peserta yang bisa meretas bagian lain dari infrastruktur Facebook sehingga diputuskan ada kemenangan ganda.
Dua orang peneliti yang dinilai kompeten masuk ke celah Facebook serta melaporkan apa yang ditemukannya pada pihak Facebook kemudian mendapatkan hadiah.
Jadi, hadiah yang diterima Orange Tsai berkat upayanya membobol server Facebook dan melacak jejak peretas lainnya. Tidak hanya hadiah senilai Rp 131,5 juta, Tsai pun mendapatkan ucapan terima kasih dari perusahaan bermarkas di Menlo Park itu.
(Tin/Cas)