Sukses

Dicaplok Foxconn, Sharp: Ini Bukan Tantangan Tapi Peluang

Menanggapi akuisisi Foxconn terhadap perusahaan, Sharp Electronic Indonesia kembali angkat bicara.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti yang diketahui, awal April 2016, Foxconn Technology Group (Foxconn) secara resmi mengakuisisi Sharp Corporation dengan nilai investasi US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 46,5 triliun. Menanggapi hal tersebut, Sharp Electronic Indonesia kembali angkat bicara.

"Ini adalah peluang yang bagus bagi kami, sehingga kami bisa melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik lagi. Dengan akusisi ini kami akan melanjutkan ekspansi bisnis, dengan memproduksi perangkat elektronik local fit di pabrik baru kami di Karawang," kata Nobutoshi Kita, Product Planning General Manager Sharp Electronic Indonesia yang ditemui Tekno Liputan6.com, Rabu (27/4/2016) di Shangri La Hotel, Jakarta.

Kita memaparkan, beberapa produk yang disesuaikan dengan konsumen Indonesia (local fit), di antaranya adalah lemari es, mesin cuci, dan televisi. Ia bahkan menegaskan bahwa akuisisi Foxconn terhadap Sharp adalah sebuah kesempatan, bukan tantangan.

"Soal akuisisi Foxconn terhadap Sharp, itu adalah peluang bagi kami, bukan sebuah tantangan," ujar Kita seraya menekankan bahwa kerja sama tersebut akan memperkuat strategi bisnis Sharp di Indonesia.

Untuk saat ini, Kita mengungkap, perusahaan akan fokus untuk memproduksi mesin cuci dan lemari es. Pihaknya juga akan mendongkrak pangsa pasar televisi besutannya.

"Berdasarkan data dari JfK, kami memimpin pangsa pasar mesin cuci dan lemari es di Indonesia. Untuk itu, kami akan fokus memproduksi kedua perangkat rumah tangga tersebut. Sementara untuk LCD TV Sharp, masih di peringkat ketiga. Kami pun berusaha untuk meningkatkan market share dari televisi," tambahnya.

Sebelumnya, President Director Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie menuturkan bahwa langkah bisnis tersebut diyakini dapat memperluas pengembangan produk Sharp. Sumber daya dan teknologi yang dimiliki Foxconn diharapkan mampu menghasilkan profit sekaligus memperkokoh operasional Sharp.

"Kami sangat antusias menantikan berbagai peluang strategis, terlebih dengan tambahan investasi modal dan sumber daya yang akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis Sharp di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Irie.

Irie menambahkan, baik Sharp maupun Foxconn telah memahami pentingnya Indonesia bagi perusahaan.

“Indonesia merupakan pasar terbesar ketiga untuk produk Sharp di luar Jepang, yakni setelah China dan Amerika Serikat dengan kontribusi lebih dari 40 persen dari total penjualan Sharp di negara-negara Asia Tenggara," ujarnya.

Irie menjelaskan, dengan permintaan yang terus tumbuh dan rendahnya tingkat penetrasi untuk produk-produk home appliances di Indonesia, Sharp Indonesia membangun pabrik barunya di Karawang pada 2013. Pabrik baru seluas 31 hektar ini dibangun untuk meningkatkan volume produksi produk-produk elektroniknya.

Kini, pabrik tersebut telah dioperasikan untuk memproduksi lemari es dan mesin cuci. Sementara pada 2016 ini, Sharp merencanakan pabrik tersebut juga memproduksi televisi.

(Isk/Cas)