Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan e-Commerce di Indonesia tidak lepas dari tingginya pengguna internet yang mencapai 88,1 juta. Ditambah dengan pengguna media sosial sebanyak 79 juta dengan jumlah penduduk 259,1 juta jiwa.
Potensi inilah yang menjadi daya tarik para pelaku e-Commerce Tanah Air. Maraknya e-Commerce di Indonesia bukan sekadar tren. Menurut data Euromonitor, Indonesia telah menjadi pasar e-Commerce terbesar di Asia Tenggara.
Pada 2014, Euromonitor mencatat bahwa penjualan online Indonesia mencapai US$ 1,1 miliar, lebih tinggi dari Thailand dan Singapura.
Namun, jika dibandingkan dengan total perdagangan retail, penjualan e-Commerce di Indonesia hanya menyumbang 0,07 persen. Artinya, pasar e-Commerce Indonesia berpeluang untuk tumbuh semakin besar.
Baca Juga
Apalagi dengan jumlah penduduk dan tingkat produk domestik bruto (PDB) terbesar di ASEAN. Euromonitor memperkirakan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) penjualan online di Indonesia selama 2014-2017 sebesar 38 persen.
Thailand di peringkat kedua dengan penjualan online yang juga ada di kisaran US$ 1,1 miliar, dengan perkiraan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 19 persen. Sedangkan Singapura di peringkat ketiga dengan total penjualan US$ 860 miliar, CAGR sebesar 13 persen.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pun terpesona dengan perkembangan dan pertumbuhan e-Commerce di Indonesia. Jokowi juga mengapresiasi bermunculannya e-Commerce baru, seperti market place toko1001.id.
Rasa bangga Jokowi diungkapkan di sela-sela kunjungannya ke booth toko1001.id di ajang Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016 yang digelar pada 27-29 April 2016 di ICE BSD, Serpong, Banten.
Semakin maraknya lapak onlne tersebut, tidak membuat ciut nyali toko1001.id. Ketatnya persaingan, membuat konsumen kian percaya bahwa bisnis online merupakan solusi tepat di era mobile internet.
“Toko 1001.id hadir memberi solusi atas perasaan `sakitnya` konsumen. Apalagi di Jakarta, di sana-sini macet. Terkena macet pasti 'sakit', selain menghabiskan biaya tinggi, juga menghabiskan waktu. Jika belanja online, konsumen tinggal klik pesan barang, tak lama barang yang kita pesan sampai ke rumah,” kata CEO toko1001.id Anwar Adewidjaya, Selasa (3/5/2016).
(Isk/Why)