Sukses

Peneliti Tiongkok Kembangkan e-Paper dengan Material Graphene

Penggunaan graphene dapat membuat e-Paper berkualitas lebih baik, karena dikenal sebagai material paling ringan dan kuat di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa peneliti asal Tiongkok telah berhasil mengembangkan teknologi e-paper yang berkualitas lebih baik. E-paper yang dikembangkan itu digadang-gadang mampu mengubah penggunaan e-Paper di perangkat baca dan beberapa wearable device.

Untuk pertama kalinya para peneliti tersebut berhasil membuat e-Paper yang menggunakan graphene sebagai bahan dasarnya. Graphene sendiri saat ini dikenal sebagai material paling ringan dan kuat di dunia saat ini.

Dikutip dari laman Tech Times, Rabu (4/5/2016), para peneliti dari Guangzhou OED Technologies bekerja sama dengan perusahaan lain dari provinsi Chongqing untuk mengembangkan e-paper berteknologi baru tersebut.

Selain memiliki ketebalan hanya 0,335 nanometer, graphene juga mampu menampilkan cahaya yang lebih cerah.

e-Paper berbasis graphene juga dapat diproduksi dengan biaya yang lebih murah. Hal ini dimungkinkan sebab graphene dibuat dari karbon, sementara e-paper tradisional dibuat menggunakan metal yang lebih mahal dan sukar ditemukan.

Graphene sendiri pertama kali ditemukan pada 2004. Material ini dapat digambarkan sebagai lapisan yang sangat tipis dan dibuat dari karbon murni. Lapisan yang terbungkus rapat itu terikat dalam bentuk heksagonal seperti sarang lebah.

Meskipun material ini sangat ringan dan tipis, graphene sebenarnya lebih kuat 150 kali dari baja. Selain itu, material ini juga dapat meregang hingga 120 persen dari panjang asalnya.

Sayangnya, untuk saat ini masih diperlukan waktu sebelum graphene dapat benar-benar digunakan sebagai bahan e-Paper. Para peneliti memperkirakan dibutuhkan kurang lebih satu tahun sebelum material ini siap digunakan.

Keberhasilan penggunaan graphene juga menjadi kabar baik untuk produksi layar smartphone. Hal ini disebabkan tak tertutup kemungkinan graphene dapat juga digunakan pada layar smartphone.

Apabila graphene nantinya digunakan pada layar smartphone, vendor dapat membuat desain smartphone lebih tipis dan ringan. Selain itu, bukan tak mungkin di kemudian hari membuat smartphone dengan desain layar lipat.

(Dam/Cas)