Sukses

Sempat Dikecam Warga, WhatsApp Kembali Beroperasi di Brasil

Akhirnya, keputusan pemblokiran WhatsApp dicabut setelah 100 juta pengguna WhatsApp di Brasil protes keras atas keputusan pengadilan.

Liputan6.com, Sao Paolo - Chief Executive Officer (CEO) Facebook Mark Zuckerberg mengajak warga Brasil untuk menuntut ke pengadilan agar layanan perpesanan instan WhatsApp tak diblokir lagi.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, Zuck mengajak masyarakat Brasil berkumpul di luar gedung Congress di Brasilia untuk mendukung undang-undang yang akan mencegah layanan internet dari pemblokiran.

Sebelumnya, pada Senin pukul dua siang waktu setempat, akses terhadap WhatsApp diblokir oleh pengadilan di wilayah Brasil selama 72 jam.

Informasi dilansir Reuters, Rabu (4/5/2016), setelah 24 jam, pemblokiran pesan teks dan suara WhatsApp dicabut saat hakim banding pada Selasa waktu setempat mengabulkan permintaan pengacara perusahaan.

Dikatakan, lebih dari 100 juta pengguna WhatsApp di Negara Samba itu terkena dampak pemblokiran.

"Kamu dan kawan-kawanmu harus memastikan bahwa pemblokiran tidak akan terjadi lagi. Saya harap kamu akan ikut serta," kata Zuckerberg dalam unggahan Facebook-nya.

Zuckerberg juga mengunggah sebuah tautan berisi petisi yang menolak pemblokiran layanan internet.

Sementara itu, juru bicara WhatsApp mengatakan bahwa keputusan hakim untuk menangguhkan layanan WhatsApp sangat mengecewakan.

2 dari 2 halaman

Kemarahan Masyarakat Brasil

Bahkan, dikutip dari laman Cult of Android, CEO WhatsApp Jan Koum dalam unggahan Facebook mengatakan, karena pesan telah dienkripsi, perusahaan tidak memiliki informasi pesan milik seluruh penggunanya.

"Selain melakukan enkripsi pesan WhatsApp untuk menjaga keamanan informasi pengguna, kami juga tidak memiliki chat history dalam server. Saat pengguna mengirimkan pesan terenkripsi, tidak ada pihak lain termasuk perusahaan yang bisa membaca pesan itu," kata Koum.

Juru bicara Facebook Matt Steinfield mengungkapkan jajaran petinggi WhatsApp akan menyelenggarakan pertemuan dengan pemerintah Brasil pada minggu ini.

Rencananya, pertemuan tersebut bertujuan memperbaiki komunikasi antara keduanya sekaligus menjelaskan perusahaan tidak memiliki data pesan setiap pengguna karena telah pesan telah diekripsi.

Kemarahan Masyarakat Brasil

Pemblokiran WhatsApp di Brasil bukan kali pertama. Sebelumnya lima bulan lalu, layanan pesan anak usaha Facebook itu juga ditangguhkan oleh keputusan pengadilan selama 48 jam terhitung sejak 15 Desember.

Kali ini pemblokiran layanan WhatsApp membuat warga Brasil geram. Sebab, aplikasi ini digunakan tidak hanya oleh individual, tetapi juga oleh perusahaan, hingga pemerintah setempat untuk mengirimkan pesan, berbagi gambar, serta video.

WhatsApp sendiri sejauh ini memang jadi layanan pesan yang paling populer bagi 90 persen pengguna Android di dunia. 

Dikabarkan, 100 juta pengguna WhatsApp di Brasil memakai aplikasi ini dan merasakan kerugian saat aplikasi diblokir. Mereka berpendapat bahwa keputusan ini terlalu keras dan menimbulkan kemarahan banyak orang. 

Salah satu pengguna WhatsApp di Brasil, Leticia Mendes, mengungkapkan dirinya sempat frustasi karena penangguhan WhatsApp. "(Pemblokiran) sangat buruk," katanya.

(Tin/Cas)