Sukses

3 Planet Serupa Bumi Dinilai Mendukung Kehidupan

Planet ini berada di wilayah yang bisa dihuni sehingga diperkirakan dapat mendukung keberadaan air di permukaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini sekelompok astronom berhasil menemukan tiga planet serupa Bumi yang mengorbit sebuah bintang kerdil di galaksi TRAPPIST-1.

Penemuan ini penting sebab para astronom tersebut menemukan tanda signifikan bahwa ketiga planet tersebut mampu mendukung kehidupan.

Kedekatan dua planet yakni TRAPPIST-1b dan 1c dengan bintang kerdil menjadi salah satu faktor penguat indikasi planet tersebut dapat menyokong kehidupan. 

Hal itu membuat radiasi yang diterima kedua planet tersebut sekitar empat kali lebih besar dari radiasi Bumi oleh Matahari.

Selain itu, kedua planet itu juga masih termasuk ke dalam zona yang bisa dihuni. Wilayah tersebut biasanya terletak di sekitar bintang dan memiliki temperatur planet yang dapat mendukung keberadaan air di permukaannya.

"Sistem di sekitar bintang kerdil merupakan tempat paling tepat untuk mendeteksi kehidupan lain menggunakan teknologi manusia saat ini," ujar Michaël Gillon dari University of Liege di Belgia, seperti dikutip dari laman Tech Times, Jumat (6/5/2016).

Oleh sebab itu, Gillon menuturkan, untuk mulai mencari kehidupan lain di luar angkasa, manusia dapat memulainya dari pencarian di wilayah bintang kerdil tersebut.

Gillon juga mengatakan informasi lain yang menarik dari temuan tiga planet ini adalah perhitungan ukuran dan temperatur serupa Bumi. Secara teoretis, hal itu menguatkan kemungkinan adanya air dan kehidupan di permukaan planet tersebut.

Namun, untuk saat ini para astronom belum dapat memastikan kehidupan dari planet-planet tersebut. Ada faktor lain seperti awan dan atmosfer, sehingga menyulitkan pengamatan mengenai kondisi permukaan planet sebenarnya.

Di sisi lain, meski diprediksi mampu mendukung kehidupan, para astronom menyebutkan ada beberapa kemungkinan lain. Dua planet tersebut ternyata selalu menghadap ke arah bintang. Karena itu, bagian terang mungkin terlalu panas untuk mendukung kehidupan, namun bagian lain yang lebih sejuk kemungkinan memiliki temperatur mirip Bumi. 

(Dam/Why)