Sukses

Tutup Bisnis Feature Phone, Microsoft Jual Nokia ke Foxconn?

Microsoft dikabarkan akan menutup bisnis ponsel fiturnya dan menjual merek Nokia kepada Foxconn, apa dampaknya?

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjual 15 juta feature phone selama kuartal pertama tahun ini, Microsoft dikabarkan akan menutup divisi mobile.

Tidak hanya itu, isu yang beredar menyebutkan bahwa perusahaan perangkat lunak itu juga akan menjual lisensi nama Nokia kepada perusahaan manufaktur Foxconn.

Dikutip dari Phone Arena, Minggu (15/5/2016), Microsoft telah mengakuisi Nokia Devices and Services pada tahun 2014. Karena itu, perusahaan bermarkas di Redmond Washington itu masih memiliki hak untuk menggunakan nama Nokia untuk ponsel fiturnya hingga tahun 2024 mendatang.

Bersamaan dengan itu, isu yang sama menyebutkan, jika Microsoft memang benar akan menutup divisi feature phone, bagian yang tersisa adalah Microsoft Mobile.

Microsoft Mobile merupakan divisi yang menghasilkan perangkat smartphone Lumia. Bila isu itu benar kabarnya, Microsoft Mobile kemudian akan dimasukkan ke grup Surface. Dengan demikian, 50 persen karyawan Microsoft Mobile akan diberhentikan.

Phone Arena melaporkan, Microsoft lebih banyak menghasilkan uang dari hasil lisensi paten Android dibandingkan dari penjualan Windows Phone. Namun, kesuksesan tablet Surface Pro membuat penggemar Microsoft percaya bahwa perusahaan bakal menghasilkan ponsel-ponsel lebih baik.

Sebagai informasi, sejak divisi Nokia itu dijual ke Microsoft dan berganti nama menjadi Microsoft Mobile, perusahaan memangkas 18.000 karyawan.

(Tin/Why)