Sukses

CFO Bukalapak Beberkan Rahasia Sukses Berbisnis Online

Mau tahu rahasia sukses berbisnis online? Simak rahasia dari CFO Bukalapak berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis melalui media sosial dan situs web e-Commerce kini kian diminati para pelaku usaha baru. Namun, apa rahasianya agar seorang pemula bisa sukses dalam bisnis online?

Co-founder sekaligus Chief Financial Officer (CFO) Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid berbagi rahasia sukses bagi pebisnis pemula yang ingin melebarkan sayapnya melalui situs web e-Commerce.

Menurut Fajrin, para pelaku usaha baru harus memahami tantangan-tantangan dalam menjalankan bisnis online. Disebutkan, beberapa tantangannya adalah masalah modal dan distribusi produk.

"Pemula bisnis biasanya kesulitan memulai usaha karena masalah modal dan distribusi. Modalnya kurang, kemudian, distribusinya, barang mau dijual ke mana," kata Fajrin saat menjadi pembicara INSPIRATO di SCTV Hall, Jakarta, 10 Mei 2016.

Meski begitu, pria lulusan Kampus ITB ini mengatakan, dengan adanya internet, kedua hal tersebut bisa diatasi. Ia menilai, jika pebisnis pemula memiliki usaha berskala kecil, pebisnis itu tidak memerlukan banyak modal.

"Jualan tanpa modal sekaligus menjual barang ke seluruh Indonesia dan dunia bisa diatasi dengan internet. Internet telah membuat usaha makin mudah," ujar Fajrin.

Selanjutnya, yang harus diperhatikan adalah konten saat berjualan di internet. "Ada istilah content is the king. Begitu pula dengan berjualan di internet. Meskipun Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara, yang tahu selera masyarakat Indonesia harusnya orang Indonesia sendiri," tutur Fajrin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pebisnis di Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan pebisnis dari luar negeri. "Karena kita tahu selera orang Indonesia, kita bisa menjual produk yang lebih disukai dibanding pebisnis dari negara lain," kata Fajrin.

Pria berkacamata itu mengungkap, selain di dalam negeri, MEA juga memungkinkan orang Indonesia bisa menjual produk di luar negeri melalui internet. "Memang MEA itu tantangan, tetapi juga peluang," ujar Fajrin.

Ia pun berkisah, melalui internetlah Bukalapak bisa berdiri pada 2010 dan akhirnya menjadi PT pada 2011. Fajrin menjelaskan, sebagai lapak tempat pelaku usaha berjualan, Bukalapak berusaha memberikan cara transaksi seaman mungkin.

Terkait keamanan, kata Fajrin, di Bukalapak pembeli maupun penjual terjamin keamanan transaksinya. Sebab, pembeli yang membeli barang melalui laman marketplace asli Indonesia itu mentransfer uangnya ke rekening Bukalapak sebelum barangnya sampai.

"Setelah barang dikirim oleh penjual dan diterima oleh pembeli, baru nanti Bukalapak akan mentransfer uang tersebut ke si penjual, sehingga 100 persen garansi aman," tutur Fajrin.

Fajrin mengatakan, Bukalapak hadir bukan untuk menjadi pesaing bagi UKM, melainkan merupakan mitra bagi UKM yang menyediakan platform bagi pebisnis UKM untuk mempromosikan barang dagangannya. Maka dari itu, ia mempersilakan pelaku UKM yang ingin menjual produknya di Bukalapak.

(Tin/Why)