Liputan6.com, Yogyakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) terus berusaha meningkatkan jumlah pelanggan layanan 4G Long Term Evolution (LTE) Advanced tidak hanya dari pelanggan baru, tetapi juga dari pelanggan yang sudah ada (existing user) di jaringan CDMA.
Smartfren pun berambisi agar setidaknya, seluruh pelanggan Smartfren di jaringan CDMA beralih ke jaringan 4G sampai akhir tahun ini.
Diungkapkan Head of Brand & Marketing Communications Smartfren, Derrick Surya, Smartfren saat ini mengantongi 1,4 juta pelanggan di jaringan 4G. Secara keseluruhan, Smartfren memiliki sekira 12 juta pelanggan.
Baca Juga
Ia berharap hingga akhir tahun ini 10 juta pelanggan Smartfren akan menjadi pengguna 4G. "Target kami adalah sekira 10 jutaan pelanggan yang harus diimigrasi sampai akhir tahun ini. Karena kami ingin semua pelanggan 3G (CDMA EV-DO) melakukan migrasi dan kami sangat optimistis jumlahnya akan terus bertambah," ujar Derrick di Yogyakarta, Jumat (27/5/2016).
Berbagai upaya terus dilakukan. Beberapa di antaranya adalah peluncuran layanan Voice over Long Term Evolution (VoLTE) dan perangkat Andromax dengan native VoLTE, kerja sama dengan mitra Open Market Handset (OMH), serta implementasi teknologi Carrier Aggregation.
Selain itu, Smartfren akan terus memperluas jangkauan jaringan 4G. Saat ini jaringan 4G Smartfren sudah menjangkau 188 kota dan kabupaten. Jumlahnya dipastikan akan terus bertambah.
Sayangnya ketika ditanya soal target jangkauan area, VP Technology Relations & Special Project Smartfren, Munir SP, enggan buka suara. Namun kata Munir, Smartfren terus berkomitmen memperluas area layanan 4G tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di pedesaan, sehingga layanannya dapat merata dan dinikmati oleh seluruh masyarakat.
"Kami ingin 4G ada di berbagai wilayah dan kami tidak main-main. Jadi bisa saja nanti (jangkauan jaringan 4G, red.) dua atau tiga kali lipat dari sekarang (pada akhir 2016, red.)," tutur Munir.
(Din/Why)