Sukses

Tak Hanya Hiburan, Gim Juga Bisa Mendatangkan Untung

Felix Tanumihardja, Consumer Product Lead Lenovo Indonesia mengungkapkan bagaimana Lenovo melihat Indonesia sebagai pasar potensial.

Liputan6.com, Jakarta - Melihat tren gaming di Indonesia semakin berkembang pesat, Lenovo memutuskan untuk menggelar acara workshop bertajuk "Gaming for Living".

Diselenggarakan di Jakarta, Selasa (31/5/2016), ini merupakan komitmen Lenovo untuk tidak hanya menghadirkan sebuah produk untuk bekerja sehari-hari, namun juga produk hiburan, khususnya untuk bermain game (gim).

Felix Tanumihardja, Consumer Product Lead Lenovo Indonesia mengemukakan bagaimana perusahaan melihat tren gaming di Indonesia berkembang dengan sangat pesat.

"Kita (Lenovo) melihat pangsa pasar gaming di Indonesia sangat besar, karena itu kita gelar acara workshop ini agar masyarakat dan teman-teman yang hadir sedikit lebih dalam mengenal dunia eSport," ujarnya.

Tidak hanya itu, Felix mengungkapkan bagaimana Lenovo melihat Indonesia sebagai pasar dengan potensial yang tinggi.

"Walau Lenovo masih terbilang baru dua tahun ini mulai melebarkan sayap ke dunia gaming, kita berharap dapat menjadi yang terdepan," tegasnya.

Dalam workshop ini, Lenovo juga ingin memperlihatkan bagaimana sebuah hobi bermain gim dapat berubah ke sisi profesional, seperti mulai mengikuti turnamen profesional, menjadi developer gim, caster dalam turnamen atau dalam kanal YouTube/Twitch yang saat ini sedang digandrungi.

Dalam workshop ini Lenovo mengajak gamer profesional dari tim XCN Yudi "kurn" Kurniawan dan Vincentus Hening W. Ismawan Co-Founder Agate Studio untuk berbagi pengalaman mereka.

Yudi sendiri sudah cukup lama dalam industri gim dan menjadi player profesional. Ia mengatakan, saat ini industri dan gamer profesional makin bermunculan berkat pelaku industri yang semakin rajin gelar kompetisi gaming.

Tak jauh berbeda dengan Yudi, Vincent pun mengatakan hal serupa. Ia mengungkapkan, Indonesia tertinggal dari negara lain dalam industri gim. Akan tetapi, dirinya percaya dan optimis dengan sumber daya manusia di Indonesia akan dapat mengejar ketertinggalannya.

(Ysl/Isk)