Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Ramadan, operator seluler Tri telah melakukan peningkatan dan pemeliharaan kualitas jaringan selama 24 jam, 7 hari non-stop.
Tak hanya untuk periode puasa, pengawasan kualitas jaringan ini juga akan dilakukan untuk kelancaran traffic selama hari raya Idul Fitri dan musim liburan mendatang.
Sama halnya seperti tahun lalu, Tri memprediksi akan terjadi lonjakan traffic di semua layanan. Seperti disampaikan Muhammad Buldansyah selaku Vice President Director Hutchison 3 Indonesia, traffic data akan meningkat paling besar dari semua traffic layanan Tri.
Baca Juga
“Kami sudah mempersiapkan network traffic untuk data rata-rata akan mencapai 1.500 Terabyte (TB) per hari. Traffic data kami harapkan meningkat 20 persen, sementara traffic voice (telepon) 15 persen, dan SMS 10 persen,” tutur pria yang akrab disapa Danny ini di ajang ICS 2016, Jakarta Convention Center, Sabtu (4/6/2016).
Danny menambahkan, layanan telepon kini tidak terlalu besar di jaringan Tri. Sementara, layanan SMS masih menunjukkan adanya pertumbuhan meski tidak sepesat dulu.
“Kami kini memposisikan Tri sebagai mobile internet, dengan adanya value added service, kami ingin menangkap momentum pertumbuhan penggunaan data yang lebih banyak,” kata pria yang sudah malang melintang di jagat telekomunikasi sejak tahun 1996 ini.
Meski saat ini Tri hanya memakai 10Mhz di spektrum 2100 Mhz dan 5 Mhz di 1800 Mhz untuk menyokong traffic data, Tri telah meningkatkan kapasitas jaringan untuk menampung lonjakan traffic data yang lebih besar hingga 50 persen.
Untuk sekarang, Tri menampung traffic data kedua terbesar di Indonesia dengan cakupan data lebih dari 1.500 TB.
“Kapasitas pasti kami tingkatkan, tetapi performa jaringan tentu kami perhatikan juga,” tegas Danny.
Tri memang tidak bisa memungkiri bahwa kini mayoritas pelanggannya beralih ke penggunaan data internet. Hal tersebut kembali dibenarkan oleh Danny.
"Orang-orang memilih Tri karena performa internet. Kini, pengguna data sudah menyentuh angka 80 persen, 20 persen sisanya merupakan pengguna SMS dan voice," pungkasnya.
(Jek/Isk)