Sukses

Alam Semesta Mengembang 9 Persen Lebih Cepat dari Perkiraan

Informasi ini diketahui setelah dilakukan penghitungan dari pengamatan teleskop Hubble di 19 galaksi yang berada jauh dari Bima Sakti

Liputan6.com, Jakarta - Hasil pengamatan terbaru sejumlah astronom mengungkap alam semesta mengembang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

NASA dan European Space Agency mengumumkan pengembangan alam semesta lebih cepat sekitar 5 hingga 9 persen dari prediksi sebelumnya. Informasi ini berasal dari data yang dikumpulkan teleskop Hubble saat mengukur jarak bintang di 19 galaksi yang berada jauh dari Bima Sakti.

Hasil penghitungan itu ternyata tak sesuai dengan prediksi pengukuran sebelumnya yang menggunakan sisa radiasi Big Bang sekitar 13,8 miliar tahun lalu. Sisa radiasi tersebut digunakan para astronom untuk memperkirakan pengembangan alam semesta.

Adam Riess dari Space Telescope Science Institute menuturkan temuan ini tak hanya mengungkap informasi baru mengenai alam semesta, tetapi juga informasi lain yang belum diketahui. Salah satunya adalah kemungkinan bagian alam semesta yang tidak memiliki cahaya dan radiasi.

"(Temuan) ini mungkin petunjuk penting untuk mengetahui bagian alam semesta yang tidak memancarkan cahaya, seperti energi gelap (dark energy), materi gelap (dark matter), dan radiasi gelap (dark radiation)," ujar Adam Riess, dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/6/2016).

Tak hanya itu, penemuan ini juga meningkatkan kemungkinan bahwa di masa depan, banyak galaksi akan makin menjauhi Bima Sakti. Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin Bima Sakti akan menjadi satu-satunya galaksi yang dapat diamati manusia.

Temuan ini sekaligus memperkuat kemungkinan teori relativitas umum yang digagas Albert Einstein salah atau belum sepenuhnya benar. Hal itu disebabkan teori tersebut dibuat sebagai bangunan matematis untuk menghitung cara interaksi materi yang berasal dari blok dasar.

Sebelumnya perhitungan asli teori relativitas umum dari Einstein memang sempat memprediksi alam semesta mengembang. Namun, Einstein segera menampik hal tersebut dan mengatakan perhitungan itu sebagai blunder terbesar yang pernah dibuat olehnya.

Kemudian pada 1923 gagasan alam semesta yang mengembang kembali muncul setelah Edwin Hubble menemukan galaksi lain yang berada jauh dari Bima Sakti.

Selang dua tahun kemudian, pria yang namanya diabadikan sebagai nama teleskop ini mengamati tanda-tanda cahaya di galaksi dan mengajukan sebuah gagasan bahwa seluruh benda angkasa di alam semesta selalu bergerak menjauh. Gagasan itu yang kemudian terus diteliti oleh para astronom sampai saat ini.

(Dam/Why)