Liputan6.com, Jakarta - Layanan 4G diestimasi akan menggeser 3G sebagai kontribusi pendapatan terbesar operator di dunia. Hasil riset Strategy Analytics menyebutkan, kontribusi 4G diprediksi naik menjadi 49 persen dari 25 persen pada tahun lalu.Â
Sebagaimana dilaporkan Cellular-News, Selasa (7/6/2016), pertumbuhan 4G akan diimbangi dengan penurunan 21 persen layanan 2G dan 19 persen layanan 3G di 2016. Â
Baca Juga
"Di negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan, layanan 4G akan berkontribusi besar terhadap pendapatan layanan mereka tahun ini," ujar Phil Kendall, Executive Director Wireless Operator Strategies dari Strategy Analytics.Â
Kendati demikian, kata Kendall, pasar Tiongkok juga patut diperhitungkan. Menurut perusahaan, Tiongkok telah melampaui AS sebagai pasar terbesar 4G pada kuartal ketiga 2015.
"Banyak negara berkembang yang 'iri' karena sebagian dari pendapatan operator di Tiongkok diestimasi dari layanan 4G," lanjutnya.
Riset mencatat pangsa pasar 4G terbesar berasal dari Korea Selatan (90%), diikuti Jepang (82%), Amerika Utara (79%), serta Afrika dan Timur Tengah  (10%).
Diketahui terdapat 1,1 miliar koneksi di awal 2016, dan diperkirakan pada akhir tahun ini terdapat 1,9 miliar koneksi di dunia, dan naik menjadi 5,6 miliar pada akhir 2022.
(Cas/Isk)