Sukses

Jangan Pasang 5 Aplikasi Populer Ini di Android Anda

Meskipun berhasil mencatat banyak unduhan, aplikasi-aplikasi berikut ternyata tak memiliki begitu banyak kegunaan

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, aplikasi menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari pengguna smartphone. Bagaimana tidak, dengan beragam aplikasi, pengguna dimungkinkan melakukan berbagai kegiatan seperti bermain gim ataupun menulis laporan.

Di sisi lain, beragam fungsi dan keunggulan itu ternyata tak dimiliki oleh semua aplikasi di Google Play Store. Pengguna Android harus mengakui tak semua aplikasi benar-benar membantu dan memiliki fitur mumpuni.

Bahkan, tak sedikit di antara aplikasi populer ternyata menyimpan file berbahaya atau bahkan mengancam keamanan pengguna.

Untuk itu, tim Tekno Liputan6.com menghimpun aplikasi populer yang sebenarnya tak perlu dipasang di ponsel Android, seperti dikutip dari laman Make Us Of, Rabu (8/6/2016). 

1. ES File Explorer
Bagi pengguna Android, ES File Explorer merupakan aplikasi explorer app yang populer dalam beberapa tahun. Selain menghadirkan beragam fitur, aplikasi ini juga memiliki tampilan yang memudahkan pengguna Android menjelajahi data yang ada di perangkatnya.

Namun, hal ini tak terjadi jika pengguna memakai versi gratis aplikasi tersebut. Beragam bloatware dan ad-ware muncul setiap saat. Tak hanya itu, notifikasi pop-up berisi ajakan untuk mengunduh aplikasi tambahan seringkali muncul tiba-tiba muncul dan tak dapat dinonaktifkan. 

Sebagai alternatif, pengguna dapat memakai aplikasi OI File Manager yang sudah tersedia Google Play Store. Selain itu, ada pula aplikasi FX File Exproler dan Total Commender.

2 dari 3 halaman

UC Browser

2. UC Browser
Peramban asal Tiongkok ini disebut begitu populer di Tiongkok dan India. Aplikasi ini mengklaim memiliki 'fast mode' yang mampu memuat situs lebih cepat. Mode tersebut juga mampu mengompres situs sehingga konsumsi data lebih sedikit.

Kendati demikian, peramban ini memiliki masalah keamanan terkait pelacakan. Hal itu disebabkan daftar pencarian dikirim langsung tanpa enkripsi ke Yahoo India dan Google. Daftar itu memuat nomor IMSI, nomor IMEI, ID Android, termasuk alamat Wi-Fi Mac.

Untuk pengguna yang menaruh perhatian pada keamanan, Google Chrome dan Mozilla Firefox dapat menjadi pilihan. Namun, perlu diingat bahwa tak seluruh peramban memiliki fitur keamanan yang memadai.

Selain UC Browser, Dolphin Web Browser juga memiliki masalah serupa. Peramban mobile tersebut ternyata memiliki celah keamanan yang membuat data dikirim tanpa enkripsi.

3. CLEAN it
Sesuai namanya, aplikasi ini memiliki fungsi untuk membersihkan file-file sampah yang ada di smartphone. Saking populernya, aplikasi ini sudah dipasang di lebih dari 10 juta kali dan memiliki rating tinggi.

Kendati demikian, pada dasarnya aplikasi ini tak begitu berguna sebab membersihkan cache memori tak berpengaruh pada kinerja kecepatan smartphone. Selain itu, membersihkan RAM hanya berakibat pada penggunaan daya baterai yang lebih besar.

Pun demikian, bagi Anda yang masih ingin menggunakan aplikasi dengan kemampuan serupa dapat memilih Greenify untuk menghemat daya baterai. Ada pula aplikasi SD Maid yang dapat digunakan untuk membersihkan data-data sampah.

Aplikasi lain yang juga memiliki fitur serupa adalah Clean Master. Aplikasi besutan Cheetah Mobile itu juga tak memiliki banyak kegunaan dan seringkali memunculkan iklan. 

3 dari 3 halaman

DU Battery Saver

4. DU Battery Saver & Fast Charge
Aplikasi ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan CLEAN it. Hanya, aplikasi ini memiliki tambahan fitur untuk mempercepat pengisian daya baterai. Ada lebih dari 7,6 juta pengguna yang sudah mengunduh aplikasi ini.

Meskipun terlihat mampu mempercepat pengisian daya baterai, aplikasi ini sebenarnya tak memiliki kemampuan tersebut. Belum lagi aplikasi ini begitu banyak menampilkan iklan yang mungkin mengganggu bagi sebagian besar pengguna.

Sebagai alternatif, pengguna dapat memakai aplikasi seperti GSM Battery Monitor untuk memantau status baterai perangkat. Sementara, untuk menghemat daya pengguna dapat memilih fitur yang tersedia di aplikasi Greenify.

5. Aplikasi Anti-Virus
Saat ini, telah banyak aplikasi anti virus yang dapat ditemukan di Google Play Store. Bahkan, banyak di antaranya merupakan pengembang yang juga memiliki software anti virus untuk PC. Namun, seefektif apakah anti virus untuk perangkat Android?

Kendati tak buruk, bukan berarti sebuah perangkat Android benar-benar membutuhkan aplikasi anti virus. Salah satu alasannya adalah masih banyaknya lubang keamanan yang kadang dibuka oleh pengguna, seperti me-root perangkat atau memasang aplikasi tak resmi.

Kedua kondisi itu tentu membuka celah keamanan yang lebih besar. Namun, bukan berarti aplikasi anti virus tak memiliki kegunaan sama sekali.

Beberapa aplikasi seperti Avast dan Avira menawarkan fitur keamaan tambahan, seperti penguncian layar sampai pemblokiran panggilan.

(Dam/Cas)