Liputan6.com, Jakarta - Seri smartphone anyar Motorola, Moto Z, sudah resmi diperkenalkan. Namun, kehadiran smartphone ini di Indonesia masih belum bisa dipastikan.
Lenovo selaku induk Motorola mengungkap, alasan Moto Z belum bisa hadir di Tanah Air karena masih menunggu kepastian skema Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, Adrie. R.Suhadi, ketika ditemui Tekno Liputan6.com usai peluncuran Lenovo Vibe K5 Plus bersama Smartfren di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Selasa malam (14/6/2016).
Adrie mengatakan, Moto Z akan melenggang di pasar global per September 2016. Hanya saja, ia tidak bisa memastikan kapan Indonesia bakal kedatangan Moto Z karena masih tersandung skema TKDN yang tak kunjung final.
"Kita sendiri belum tahu kapan masuk ke sini. Tunggu TKDN dulu," kata pria yang pernah meniti karir di Nokia tersebut.
Baca Juga
Baca Juga
Adrie menambahkan, perangkat Motorola yang masuk ke Indonesia perlu penanganan khusus. Di samping itu, Lenovo juga harus mempelajari skema TKDN yang akan diterapkan oleh pemerintah.
Advertisement
"Penanganan ini dari segi assessment pabrik. Secara teknologi perangkat Motorola memang lebih sophisticated, kami perlu rekanan pabrik yang sanggup mengerjakannya. Nah, kalau TKDN Software, kami akan pelajari kesempatan untuk memasukkan Motorola dengan skema software," lanjutnya.
Tak hanya Moto Z, rencananya Lenovo juga akan memboyong perangkat moduler MotoMods.
"Aksesori ini (MotoMods) juga harus masuk Indonesia. Nah, tapi kami belum tahu apa yang akan dimasukkan, kami bakal pelajari mana yang paling menarik untuk konsumen di sini," pungkasnya.
Sekadar informasi, Moto Z diperkenalkan ke publik pada 10 Juni 2016. Ada dua seri Moto Z yang diperkenalkan Motorola pada Lenovo Tech World, yakni Moto Z dan Moto Z Force. Keduanya memiliki spesifikasi utama dan desain yang tak jauh berbeda.
Salah satunya adalah ukuran layar 5,5 inci. Selain itu, baik Moto Z maupun Moto Z Force menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm, yakni Snapdragon 820 dan dukungan RAM 4GB.
Dikutip dari The Verge, Moto Z merupakan versi standar dari Moto Z Force. Selain spesifikasi yang sudah disebutkan sebelumnya, ponsel ini dibekali kamera belakang 13MP dan kamera depan 5MP.
Ponsel yang dilengkapi fitur pemindai sidik jari ini diperkuat baterai berkapasitas 2.600mAh. Uniknya, Motorola tak lagi menghadirkan konektor 3,5mm untuk headphone, sebab seluruh lubang konektor diganti dengan sebuah konektor USB-C.
Beralih ke Moto Z Force, perbedaan yang cukup mencolok terletak di sisi kamera. Meski memiliki kamera depan 5MP sama seperti Moto Z, Moto Z Force mengusung kamera belakang 21MP.
Ponsel ini juga memiliki kapasitas baterai lebih besar 3.500mAh dan dukungan layar berpanel shatterproof. Ini berbeda dengan Moto Z yang hanya menyematkan Gorilla Glass.
(Jek/Isk)