Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya foto-foto kampanye below the line (BTL) Indosat Ooredoo yang menyerang Telkomsel, menyedot perhatian para pembaca Tekno Liputan6.com.
Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, membenarkan bahwa foto-foto tersebut merupakan bagian dari kampanye mereka.
Berita lainnya datang dari Telkomsel yang menanggapi hal tersebut. Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, akan melakukan pengecekan terlebih dahulu mengenai keaslian materi itu.
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Bos Indosat Ooredoo Nyatakan 'Perang' dengan Telkomsel
Baru-baru ini beredar foto-foto kampanye Indosat Ooredoo yang menyerang Telkomsel. Kontan, hal ini menimbulkan tanda tanya atas kebenaran foto-foto tersebut.
Pasalnya, kalimat yang digunakan pada spanduk kampanye dinilai menyerang tarif layananTelkomsel. Kepada tim Tekno Liputan6.com, Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, membenarkan bahwa foto-foto tersebut merupakan bagian dari kampanye Below The Line (BTL).
Namun, pria yang akrab disapa Alex ini membantah bahwa aktivitas kampanye tersebut adalah iklan.
Baca selengkapnya di siniÂ
2. 'Disentil' Bos Indosat Ooredoo, Ini Tanggapan Telkomsel
Indosat secara terang-terangan melakukan aktivitas kampanye Below The Line (BTL) yang "menyerang" Telkomsel.
Spanduk itu bertuliskan sindiran terhadap tarif seluler Telkomsel yang dinilai mahal, baik itu tarif SMS, telepon, dan internet. Kampanye ini mengajak pengguna untuk beralih ke layanan IM3.
Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, membenarkan hal tersebut. Ia berujar bahwa pihaknya memiliki alasan tersendiri terkait kampanye tersebut. Menurutnya, pihak Telkomsel yang memulai "perang" lebih dulu dengan Indosat.
Baca selengkapnya di siniÂ
3. Promosi Tak Sehat, Menkominfo Minta BRTI Panggil Operator
Menanggapi perang tarif yang dilakukan operator telekomunikasi dan promosi layanan dengan menjelekkan operator lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bakal mengambil tindakan.
Pria yang akrab disapa Chief RA itu akan meminta klarifikasi masalah ini melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
"Saya akan konfirmasikan ke BRTI, minta undang operator untuk klarifikasikan. Karena sebenarnya ada dua isu, pertama isu substantif mengenai tarif. Kalau memang demikian, apakah ini sesuatu yang substansial atau tidak, atau hanya gimmick. Kedua adalah cara berpromosi, itu tentunya masalah etika dan sebagainya," ujar Rudiantara, di Kantor Pusat Smartfren Jakarta, Kamis malam (16/6/2016).
Advertisement
(Isk)