Sukses

Pentagon Cari Hacker yang Bisa Bobol Sistemnya, Tertarik?

Dalam program berhadiah uang tahap kedua ini, pentagon memperluas daftar sistem dan jaringan yang dapat diakses oleh peretas

Liputan6.com, Jakarta - Setelah berhasil dengan program perdana, Departeman Pertahanan Amerika Serikat kembali mengajak para hacker untuk membobol sistem keamanannya.

Kali ini, Pentagon memperluas sistem dan jaringan yang dapat diretas dalam program bertajuk Hack the Pentagon. Sesuai namanya, program ini ditujukan bagi peretas yang berhasil menemukan celah keamanan di sistem Pentagon.

Dilansir laman Tech Crunch, Selasa (21/6/2016), program yang meluncur perdana pada 18 April sampai 12 Mei lalu ini direncanakan akan menjadi kegiatan permanen.

Tahap pertama program ini hanya menyertakan 5 situs Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Namun, tahap selanjutnya akan ada lebih banyak sistem dan situs yang dapat dijelajahi.

Hack the Pentagon diselenggarakan oleh platform pemburu bug bernama HackerOne. Berdasarkan laporannya, ada 138 laporan bug pada tahap pertama dengan total hadiah sebesar US$ 71 ribu (Rp 941 juta) untuk para peretas yang berhasil.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat sendiri melakukan tiga langkah untuk memperkuat program miliknya, selain menyelenggarakan program pencarian bug ini.

Salah satunya adalah mengembangkan proses penutupan di celah-celah keamanan. Selain itu, pemberian intensif pada pengembang di Departemen Pertahanan untuk melakukan uji coba di sistemnya.

Pentagon sendiri bukan pihak pertama yang mengadakan sayembara pencarian bug. Facebook dan Twitter adalah dua media sosial yang diketahui memiliki program serupa.

Tahun lalu, Twitter diketahui telah menggelontorkan dana US$ 322.420 (Rp 4,3 miliar) untuk orang yang berhasil menemukan celah keamanan di sistemnya. Sementara, Facebook sekitar US$ 100.000 (Rp 1 miliar).

(Dam/Ysl)

Video Terkini