Sukses

Soal Produk BM, Bos Blibli Depak Merchant Nakal

Blibli sebagai salah satu pelaku eCommerce di Indonesia melakukan tindakan tegas bagi merchant yang memasarkan produk BM.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, sekitar 10.000 unit smartphone black market (BM) berlabel iPhone dan Xiaomi disita polisi dari dua mobil boks yang sedang melintas di Jalan Letjen S Parman Jakarta Barat.

Kasus ini pun mendapat perhatian serius dari pemerintah dan sejumlah pemain industri smartphone dan eCommerce. Terlebih, beberapa bulan terakhir banyak ditemukan produk BM di beberapa situs eCommerce Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Blibli sebagai salah satu pelaku eCommerce di Indonesia melakukan tindakan tegas bagi merchant nakal yang memasarkan produk BM.

"Kami telah melakukan tindakan yang tegas bagi para merchant yang menjual produk BM. Setidaknya kami telah meng-cut (mengeluarkan) mereka dari Blibli," kata CEO Blibli Kusumo Martanto kepada Tekno Liputan6.com, di sela-sela perkenalan warehouse ketiga Blibli di bilangan Cawang, Jakarta, Rabu malam (22/6/2016).

Ia mengaku, setidaknya Blibli telah mendepak sekitar 5 merchant yang 'nakal'. "Merchant yang menjual produk BM tidak banyak. Kami hanya mendepak sekitar 5 merchant 'nakal'," imbuhnya.

Kusumo menuturkan, perusahaan dan merchant yang ingin memasarkan produknya di Blibli telah menandatangi perjanjian untuk tidak melanggar peraturan. Salah satunya dilarang menjajakan produk ilegal.

"Merchant telah menandatangi perjanjian di atas materai untuk tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Kami bahkan telah menampilkan peringatan di laman Blibli untuk menjual produk resmi dan bukan barang palsu," tegasnya.

Ia menegaskan bahwa perlindungan konsumen adalah hal yang harus diutamakan. Namun Kusumo tidak menampik, selain penjual ada juga beberapa pembeli yang 'nakal'.

Sebagai informasi, Blibli baru saja membuka warehouse barunya di bilangan Cawang, Jakarta. Selain itu, eCommerce ini sebelumnya juga memiliki dua warehouse lainnya di Cakung dan Batu Ceper.

Bila ditotal, ketiganya memiliki area seluas 16.000 m2. Blibli juga tengah menyiapkan 6 gudang tambahan dengan total area seluas 200.000 m2, lengkap dengan 200 fullfilment center.

Sistem pergudangan Blibli terintegrasi dengan semua barang yang masuk dan keluar dapat terdata dengan rapi. Semuanya terintegrasi dengan online database, sehingga stock barang, mulai dari jumlah, jenis hingga lokasi penempatan di dalam gudang terdata secara real-time.

Mengandalkan sistem kontrol modern, Blibli mengklaim bisa menekan angka kesalahan dalam processing order, mulai dari proses pemesanan, sinkronisasi stock, QC, packaging hingga pengiriman barang.

(Isk/Cas)