Liputan6.com, Shanghai - Per akhir 2015 pelanggan mobile di kawasan Asia Pasifik mencapai 2,5 miliar orang. Merujuk pada riset terbaru yang dirilis oleh GSM Association (GSMA) di gelaran Mobile World Congress Shanghai 2016, Rabu (29/6/2016) yang dihadiri oleh Tekno Liputan6.com, per 2020 jumlah itu diprediksi bertumbuh menjadi 3,1 miliar orang.
Di dalam riset bertajuk The Mobile Economy: Asia Pacific 2016 itu terungkap bahwa 62 persen populasi Asia Pasifik merupakan pelanggan mobile.
Diperkirakan, angka itu meningkat menjadi hampir 75 persen populasi per 2020, lantaran di periode tersebut akan ada 600 juta pelanggan mobile baru.
Baca Juga
Menurut perhitungan, layanan dan teknologi mobile berkontribusi 5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) Asia Pasifik. Nilai ekonomi angka tersebut setara dengan US$ 1,3 triliun. Kontribusi itu ditargetkan mencapai US$ 1,7 triliun pada 2020.
Advertisement
"Lebih dari setengah pelanggan mobile dunia ada di Asia Pasifik. Kawasan ini akan menjadi mesin utama bagi pertumbuhan pelanggan secara global untuk sisa periode di dekade ini," ujar Mats Granryd, Direktur Umum GSMA.
Penetrasi pelanggan mobile yang tengah meningkat, kata Granryd, selain mempercepat migrasi ke jaringan yang lebih cepat dan layanan yang lebih maju, juga terus memacu inovasi dan digitalisasi baik di pasar (negara, kawasan) maju maupun berkembang.
Tak hanya itu, Granryd juga optimistis mobile akan dapat membantu Asia membangun masyarakat digital, yang memungkinkan warganya mengakses layanan kapan pun dan di mana pun. "Masyarakat digital yang ditopang oleh mobile ini tengah menjadi poros penggerak utama bagi perkembangan sosial dan ekonomi," tutur Granryd.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
(Why/Ysl)