Liputan6.com, Shanghai - Diwartakan sebelumnya, hasil riset GSM Association (GSMA) memprediksi pertambahan 600 juta pelanggan mobile baru di Asia Pasifik per 2020.
Masih menurut laporan GSMA yang dipaparkan di gelaran Mobile World Congress Shanghai 2016, Rabu (29/6/2016) kemarin, terungkap bahwa Asia Pasifik akan mencatat 60 persen pelanggan mobile unik per 2020.
Setiap pelanggan unik merepresentasikan satu individu yang mungkin memiliki beberapa kartu SIM. Angka itu akan ditambahkan pada jumlah global, dengan kawasan yang terus bertambah pelanggannya pada kecepatan yang lebih tinggi daripada rata-rata global.
Baca Juga
Empat pasar terbesar di kawasan ini, yakni Tiongkok, India, Indonesia, dan Jepang, secara akumulatif mencatat lebih dari 75 persen basis pelanggan total di kawasan ini.
India diprediksi menambah sekitar 250 juta pelanggan mobile baru di 2020. Namun, negara-negara lain seperti Bangladesh, Indonesia, Myanmar, dan Pakistan juga akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pelanggan.
Mobile Broadband
Beralih ke sektor mobile broadband (3G/4G), dilaporkan bahwa 45 persen dari total koneksi mobile di Asia Pasifik pada tahun lalu diprediksi naik 70 persen di 2020.
Pada periode tersebut, para operator seluler masih tetap melanjutkan investasinya di jaringan 4G dan pelanggan pun akan beralih ke jaringan yang menawarkan koneksi internet cepat ini.
Perlu diketahui, 4G sedang berada di jalur yang tepat untuk membukukan lebih dari satu per tiga koneksi total di Asia Pasifik per 2020. Pada akhir 2015, Asia Pasifik memiliki 76 jaringan 4G-LTE dan 20 jaringan VoLTE yang sudah menyala.
Di dalam riset ini juga terungkap bahwa peralihan pelanggan ke jaringan 4G tengah mengambil langkah di pasar seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Sementara itu, pasar yang merupakan pelopor jaringan 4G semisal Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok, tengah mendorong perkembangan 5G dalam hal kesiapan untuk disebarkan sebelum akhir dekade ini.
Koneksi Smartphone
Angka koneksi smartphone di Asia Pasifik pada akhir 2015 berjumlah 1,7 miliar. Angka ini menyumbang 45 persen koneksi regional.
Tiongkok, India, dan Indonesia telah menjadi motor penggerak utama atas pertumbuhan smartphone. Ketiganya membantu Asia Pasifik menggandakan basis smartphone secara keseluruhan selama dua tahun terakhir.
Asia Pasifik akan menambahkan 1,3 miliar lebih koneksi smartphone per 2020, yang mencapai 3 miliar, atau dua per tiga dari basis total koneksi di kawasan ini pada saat itu.
(Why/Cas)
Advertisement