Sukses

Mengenal Juno, Pesawat Luar Angkasa NASA yang Kitari Jupiter

Juno memiliki sejumlah kemampuan yang mampu membawanya terbang ke jarak terdekat Planet Jupiter.

Liputan6.com, California - Tak lama lagi, NASA akan mencapai titik baru dalam eksplorasinya menggapai Planet Jupiter. Satelit pemantau planet (probe) Juno, dilaporkan akan mendekati Jupiter dan berada dalam jarak terdekat di sepanjang sejarah pada 4 Juli 2016 ini.

Jika memang Juno berhasil mencapai posisi terdekatnya dengan sang planet raksasa, NASA berharap eksplorasi ini dapat mengubah perspektif umat manusia tentang Tata Surya di alam semesta.

Juno akan mempelajari lapisan atmosfir Jupiter. Setelahnya, para ilmuwan akan mencoba mempelajari ekosistem Jupiter dan menguak apakah planet ini menyimpan 'rahasia' lain.

Mengemban tugas yang cukup berat, seperti apa kemampuan Juno sampai bisa menggapai wilayah Jupiter?

Dikutip Tekno Liputan6.com dari Tech Insider, Minggu (4/7/2016), Juno merupakan probe yang ditenagai oleh tiga propeller seluas lapangan basket dan memiliki panel surya sebagai sumber tenaga utamanya. Propeller tersebut berputar tiga kali setiap menit.

Kemampuan propeller Juno mampu membuat probe tersebut mengorbit Jupiter lebih cepat. Meski begitu, para astronom sempat khawatir dengan panel solar yang menyokong propeller Juno.

juno spacecraft artist conc
Pasalnya, cahaya matahari begitu jauh dari Jupiter dan panel solar tersebut pasti hanya menyerap sedikit cahaya. Ini tentu berbeda kasusnya dengan panel tenaga New Horizons, probe yang mengitari Pluto karena mereka ditenagai oleh plutonium.

Probe ini juga memiliki kamera khusus Juno Cam yang mampu mengambil foto-foto dengan resolusi tinggi. Selain itu, salah satu instrumen milik Juno yang disebut JADE (Jovian Auroral Distributions Experiment) yang akan mempelajari fenomena aurora Jupiter yang terjadi belum lama ini.

Sebagai informasi, ukuran aurora Jupiter diklaim begitu besar dan bisa menjadi besar hingga puluhan ribu kilometer jauhnya.

jupiter purple auroras chandra juno
JADE, dengan bantuan instrumen Juno lainnya, akan mempelajari berapa banyak elektron dan partikel lain yang bisa menciptakan aurora di Jupiter. Ini tentu akan membantu para ilmuwan menyingkap asal muasal aurora di planet tersebut.

Selain itu, Juno juga akan mencari apa memang Jupiter memiliki kandungan air dari atmosfir planet. Jika sudah selesai dengan misinya, Juno akan 'menyelam' ke tengah planet dan akan menghancurkan diri di antara atmosfir Jupiter.

(Jek/Cas)