Liputan6.com, Jakarta - Jika ingin startup kamu sukses, pendiri perusahaan software Adaptive Insights Rob Hull menyarankan agar tetap fokus pada bisnis yang dijalankan.
Tampaknya saran ini cukup penting untuk dijalankan. Sebab, setelah mendapatkan penolakan sebanyak 70 kali dari investor, kini perusahaannya senilai dengan US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun.
Perusahaan financial software itu juga mampu meraih lebih dari US$ 170 juta atau Rp 2,2 triliun.
Baca Juga
"Banyak investor yang mengatakan perusahaan akan gagal," kata Hull kepada Business Insider seperti dikutip Tekno Liputan6.com, Minggu (3/7/2016). Namun, ia membuktikan bahwa para investor tersebut salah.
Sejak didirikan 2003, Adaptive Insights dengan sendirinya berkembang menjadi salah satu software perencanaan finansial atau yang lebih dikenal dengan Corporate Performance Management (CPM).
Selain penghasilan tinggi, kini Adaptive Insights memiliki lebih dari 3.000 konsumen dan menjadi satu-satunya software berbasis cloud seperti tercatat pada survei Gartner Magic Quadrant tahun ini.
"Pasar investasi selalu bergerak seperti lingkaran. Sehingga, lebih baik kamu fokus pada bagaimana mengontrol perusahaan dengan baik karena itulah yang membangun bisnismu," ucapnya.
Tak Dapat Bayaran
Tak Dapat Bayaran
Kesuksesan Hull tak datang tiba-tiba, investor sebelumnya skeptis atas visi CFO dan departemen finansial yang akan menyimpan data mereka di cloud. Para investor juga tak yakin bahwa hal tersebut akan memenangkan kompetisi dari Oracle dan Microsoft.
Meski begitu, tak jelas bagaimana cara Adaptive Insight mendapatkan keuntungan dengan fokus pada bisnis berskala menengah dan cenderung dimulai dengan kontrak yang lebih kecil.
Pada awal hingga pertengahan 2000an, ketika Adaptive Insights meraih pendanaan dua putaran. Namun saat itu masih diragukan apakah perusahaan startup bisa menghasilkan uang.
Bahkan, di satu titik Hull harus menunda gaji dan sempat berpikir untuk menjual perusahaan karena tak bisa menemukan investor seri B. Setelah terhubung dengan Monitor Venture, mantan CFO Adaptive Insights Jerry Engel berhasil meraup dana US$ 7 juta (Rp 92 miliar) dan perusahaan tetap berjalan.
"Sangat penting bagi startup untuk menemukan investor yang benar-benar memahami permasalahan perusahaan yang hendak diselesaikan," ucap Hull.
Ia juga memanfaatkan krisis ekonomi 2008 sebagai peluangnya. Ia menjelaskan bagaimana peranti lunak milik Adaptive Insights bisa membantu perusahaan mengatur keuangannya lebih baik dan efektif. Sejak itu, pada 2012 diketahui bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan keuntungan hingga US$ 130 juta (Rp 1,7 triliun).
Advertisement
Tetap Fokus dan Hemat
Tetap Fokus dan Hemat
Hull kini tak lagi menjadi CEO Adaptive Insights, namun dirinya tetap merupakan pemimpin yang membantu menjalankan perusahaan. Menurutnya, mendapatkan investasi memang sulit namun perusahaan harus terus berjalan dan tak menyerah.
"Pastikan bahwa kamu benar-benar menyelesaikan masalah sehingga orang mau membayar dan mempercayai kinerja perusahaan," kata Hulls.
Ia juga menawarkan saran-saran kepada pemimpin startup lain yang kini sedang berjuang dengan bisnis masing-masing. "Kamu harus terus menggali apa yang kamu sukai dan tetap mengerjakannya dengan baik," katanya.
Kedua, lakukan penghematan terhadap pengeluaran dan pahami struktur pengeluaran. "Pastikan kamu fokus pada aliran dana perusahaan," imbuhnya.
Ketiga, ia menyarankan untuk tetap fokus menjalankan apa yang harus dijalankan. Misalnya untuk Adaptive Insights, fokus pada software perencanaan keuangan untuk bisnis usaha kecil dan menengah. Meski begitu, kini Adaptive Insight juga mengembangkan sayap ke layanan analitik perusahaan.
(Tin/Cas)