Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, ada kesalahpahaman mengenai citra Silicon Valley yang kerap dipandang banyak orang sebagai tempat seseorang membuat aplikasi 'asal-asalan', kemudian menghasilkan banyak uang.
Tak dipungkiri, ada budaya semacam itu, tapi bukan berarti tak ada inovasi yang tercipta dari ribuan pekerja di Silicon Valley. Orang-orang tersebut yang kemudian dikenal memiliki pengaruh besar dan penting dalam perkembangan di Silicon Valley.
Untuk itu, tim Tekno Liputan6.com merangkum 10 daftar orang yang dianggap berpengaruh atau paling menginspirasi di Silicon Valley, seperti dikutip dari laman Business Insider, Sabtu (9/7/2016).
Daftar ini tidak dibuat berdasarkan reputasi yang ada sejak lama, melainkan usaha mereka membuat perubahan dalam satu tahun terakhir.
10. Brian Slingerland (Cofunder, Stemcentrx)
Advertisement
Brian Slingerland bersama dua rekannya Scott Dylla dan Daniel Reiner mulai mendirikan Stemcentrx pada September 2008 dengan misi mulia, yakni menyembuhkan kanker dengan menargetkan sel-sel induk kanker tertentu.
Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil. Salah satu perusahaan farmasi raksasa, AbbVie, membeli startup bioteknologi ini dengan nilai US$ 10,2 triliun ketika perusahaan tersebut bernilai US$ 5 miliar.
Nilai itu disebut menjadi salah satu akuisisi perusahaan teknologi terbesar yang pernah ada. Lewat akuisisi ini, AbbVie berharap mulai memasarkan obat kanker pada 2018.
9. David Marcus (VP of messaging products, Facebook)
Kedatangan Marcus di Facebook dua tahun lalu telah membawa perubahan penting bagi jejaring sosial tersebut. Sejak kepemimpinannya, Messenger--aplikasi perpesanan Facebook--tumbuh besar, dengan 900 juta pengguna aktif bulanan pada April 2015.
Tahun ini, mantan presiden PayPal ini mulai mengembangkan kecerdasan buatan yang disematkan pada Messenger. Fitur lain yang juga ditambahkan adalah berbagai lagu dari Spotify, memesan kendaraan dari Uber dan Lyft, memesan makanan, serta melacak jadwal penerbangan.
Tak hanya itu, ia disebut tengah mempersiapkan chat bots for business. Dengan demikian, pengguna Messenger tak perlu lagi berurusan dengan manusia ketika berinteraksi dengan layanan pelanggan.
Salesforce
8. Marc Benioff (Cofounder dan CEO, Salesforce)
Layanan komputasi awan mungkin bukan produk yang begitu menarik bagi sebagian besar orang. Namun, Salesforce berhasil menjadi perusahaan teknologi paling dicari di dunia.
Pertumbuhan pendapatan tahunan perusahaan ini meningkat sampai 22 persen sejak dikomandoi Benioff. Jumlah itu diperkirakan masih terus bertambah sekitar US$ 8 miliar pada tahun ini.
Tak melulu soal uang, Benioff ternyata peduli pada persoalan sosial. Ia termasuk orang yang mendukung kesetaraan gender, perbedaan pekerja, termasuk hak LGBT.
7. Tim Cook (CEO, Apple)
Dalam 12 bulan terakhir, Cook telah membuat Apple meluncurkan layanan musik streaming, Apple Music, Apple TV 4, dan iPad Pro yang merupakan tablet terbesar yang pernah dibuat perusahaan tersebut dan dilengkapi spesifikasi mumpuni.
Baca Juga
Terbaru, Apple juga melakukan investasi pada perusahaan saingain Uber di Tiongkok, Didi Chuxing, dengan nilai US$ 1 miliar.
Kesepakatan itu merupakan investasi terbesar Apple setelah membeli Beats Electronic pada 2014.
6. Jack Dorsey (Cofounder dan CEO, Twitter dan Square)
Dorsey yang memimpin dua perusahaan sekaligus membuatnya menjadi salah satu orang dengan kekuasaan terbesar di Silicon Valley. Bulan November lalu, ia berhasil mengambil alih Square dengan membeli saham mayoritas dengan nilai US$ 9 per lembar.
Setelah itu, pada Oktober 2015 ia resmi diangkat kembali menjadi CEO Twitter, setelah sebelumnya menjadi CEO interim. Sejak kepemimpinannya, Twitter terus berbenah dan melakukan beberapa penyesuaian.
5. Jeff Weiner (Cofounder dan executive chairman, CEO, LinkedIn)
Maret lalu, Jeff Weiner sempat memberikan bonus saham miliknya sebesar US$ 14 juta kepada karyawan LinkedIn. Langkah itu diambil setelah nilai saham turun 40 persen, sekaligus meningkatkan moral para pekerja.
Tak berselang lama, dunia teknologi terguncang setelah LinkedIn resmi diakusisi Microsoft dengan nilai mencapai US$ 26,2 miliar. Kesepakatan itu kemudian menjadi akusisi terbesar yang pernah dilakukan Microsoft.
Advertisement
Tesla dan SpaceX
4. Elon Musk (CEO, Tesla; CEO dan CTO, SpaceX)
Elon Musk dikenal sebagai salah satu entreprenuer yang berpengaruh di dunia, sekaligus pekerja unggul. Bagaimana tidak, ia memimpin perusahaan paling progresif saat ini, yakni Tesla Motors dan SpaceX.
Juni lalu, ia membuat keputusan yang dikritik banyak pihak karena mengakusisi perusahaan energi matahari, SolarCity. Selain itu, ia juga tengah mengembangkan sistem transportasi futuristik bernama Hyperloop.
3. Travis Kalanick (Cofounder dan CEO, Uber)
Kalanick berhasil membuat Uber menjadi perusahaan teknologi paling bernilai di dunia dengan nilai mencapai US$ 68 juta. Tak hanya itu, ia juga berhasil mendapat pendanaan terbesar dengan nilai US$ 3,5 triliun dari Reksa Dana Umum Arab Saudi.
Uber juga terus memperluas layanannya, melalui layanan pesan antar makanan untuk warga New York, UberEats. Selain itu, ada UberRush untuk membantu perusahaan mengirimkan barang.
2. Larry Page (Cofounder dan CEO, Alphabet)
Setelah Google tumbuh menjadi perusahaan besar, pendirinya memilih melakukan restrukturisasi. Tahun lalu, Larry Page mengumumkan kelahiran Alphabet, perusahaan induk bagi Google dan anak perusahaan lain.
Sebagai bos Alphabet, Page dapat fokus pada pencarian teknologi baru melalui beberapa proyek. Langkah perdana Page ketika menjabat CEO Alphabet adalah memilih Sundar Pichai menjadi CEO Google.
Page dikenal memiliki ketertarikan tinggi pada teknologi baru. Ia dilaporkan telah mengakuisisi dua perusahaan yang mengembangkan mobil terbang, investasi lain di luar Alphabet.
1. Mark Zuckerberg (Cofounder dan CEO, Facebook)
Setahun terakhir menjadi waktu paling sibuk bagi Zuckerberg. Bagaimana tidak, ia telah membuat peta jalan untuk Facebook sampai sepuluh tahun ke depan.
Fokus jangka panjang perusahaan tersebut meliputi beragam proyek besar tak sekadar media sosial, seperti drone, kecerdasan buatan, dan virtual reality.
Tak hanya itu, pria yang baru saja menjadi ayah ini juga memiliki gerakan bersama istrinya, sebuah investasi jangka panjang untuk peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kesetaraan.
(Dam/Isk)