Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar anak muda di Indonesia sedang menggandrungi gim Pokemon Go. Namun, ada juga yang justru yang belum mengenal gim mobile tersebut.Â
Untuk itu, bagi kamu yang ingin mengenal dan lebih tahu soal Pokemon Go, tim Tekno Liputan6.com menghimpun informasi dari beberapa sumber mengenai gim anyar tersebut.
Baca Juga
Sesuai namanya, Pokemon Go merupakan gim yang mengadaptasi monster dari seri animasi Pokemon. Lewat gim ini, pemain diajak menjadi seorang pelatih Pokemon di dunia nyata.
Gim ini merupakan hasil kerja sama Nintendo dan Niantic Lab dengan perusahaan Pokemon. Untuk memperkaya pengalaman bermain, gim ini mendukung konsep augmented reality dengan memanfaatkan kamera dan GPS di ponsel pintar pemainnya.
CEO Pokemon, Tsunekazu Ishihara mengatakan bahwa perusahaannya telah bekerja sama selama dua tahun dengan CEO Nintendo sebelumnya Satoru Iwata untuk mengembangkan gim tersebut.
Gim ini sudah dapat diunduh dan dimainkan secara gratis dengan beberapa in-app purchase di dalamnya.
Kabar mengenai kehadiran gim ini memang sudah diketahui sejak tahun lalu. Perusahaan asal Jepang itu juga sudah mengembangkan smartwatch khusus yang diberi nama Pokemon Go Plus.
Perangkat yang dibanderol dengan harga US$ 35 (Rp 454 ribu) ini berguna sebagai notifikasi pada pemain ketika ada Pokemon di sekitarnya, tanpa perlu melihat ponsel.
Rilis di Indonesia
Belum Rilis Resmi di Indonesia
Sayangnya, di Indonesia gim ini belum tersedia secara resmi di toko aplikasi Google Play Store maupun App Store. Pun demikian, telah banyak pengguna Android di Tanah Air yang sudah mengunduh file Android application package (apk) dan memainkannya.
Pokemon Go sendiri mengawali peluncurannya di Australia dan Selandia Baru beberapa hari lalu. Selanjutnya, gim tersebut secara resmi hadir di Amerika Serikat.
Lantas, bagaimana dengan negara lain termasuk Indonesia? Niantic sendiri tak mengungkapkan jadwal rilis resmi untuk wilayah lain. Namun, CEO Niantic John Hanke menuturkan ada penundaan jadwal peluncuran di beberapa negara.
Hal itu menyusul lumpuhnya server gim tersebut akibat banyaknya orang yang memainkan Pokemon Go. Peluncuran ditunda sampai server Niantic dipastikan telah stabil.
Di sisi lain, keberadaan file apk Pokemon Go ternyata dimanfaatkan oleh hacker untuk meretas ponsel korban. Berdasarkan laporan terbaru, file Pyang sudah disusup malware itu hadir sejak 72 jam gim ini resmi rilis di Selandia Baru dan Australia.Â
Dongkrak Saham Nintendo
Keberhasilan Pokemon Go menjadi salah satu gim terpopuler saat ini ternyata berdampak pada saham Nintendo. Saham perusahaan tersebut melonjak lebih dari 20 persen pada awal perdagangan di bursa Jepang.
Saham Nintendo naik 23,5 persen menjadi 29.085 yen, usai naik ke level 20.190 yen. Level itu menjadi harga tertinggi sejak November.
Melihat kondisi tersebut, perusahaan berniat mengeluarkan empat gim lagi pada tahun buku laporan keuangan Maret. Harapannya, gim mobile dapat membantu meningkatkan laba operasional hingga 45 miliar yen.
(Dam/Cas)
Advertisement